Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Senin, 18 Februari 2013

4 Jembatan Gantung Putus

Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Ayik Deras yang melanda tiga desa di Kecamatan Pendopo beberapa hari lalu menyebabkan empat buah jembatan gantung putus.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Pendopo Junaidi Amin mengatakan, jembatan gantung yang putus akibat banjir bandang tersebut diantaranya tiga buah di Desa Tanjung Raman, serta satu buah di Desa Bandar Agung.Sedangkan satu jembatan gantung lagi di Desa Nanjungan mengalami kerusakan parah dan perlu diperbaiki secara total.

Meskipun menurutnya jembatan tersebut bukanlah di tengah desa atau penghubung antar lokasi hunian penduduk, namun keberadaannya sangat penting. Karena menjadi sarana penghubung warga untuk melintasi Sungai Ayik Deras ke areal perkebunan. “Ada empat jembatan yang putus akibat banjir bandang Senin lalu,bahkan ada yang hanyut sama sekali seperti di Desa Tanjung Raman,” ungkapnya kemarin.

Namun menurutnya saat ini masyarakat khususnya korban banjir dan sanak keluarganya masih sibuk dan terus membenahi kerusakan rumah akibat banjir bandang tersebut. Namun ada juga warga yang sudah mulai memperbaiki jembatan tersebut karena keberadaannya memang sangat diperlukan untuk warga beraktivitas sehari- hari ke areal perkebunan. “Karena warga tidak mungkin menyeberangi sungai tanpa ada jembatan, karena sungainya cukup lebar dan arusnya lumayan deras,”ujarnya.

Sementara salah seorang warga Desa Nanjungan,Kodri mengatakan, jembatan gantung yang ada di desa tersebut memang tidak sampai hanyut dihantam arus banjir bandang. Hanya saja menurutnya satu seling penahan jembatan lepas dan menyebabkan jembatan nyaris putus. Meski demikian menurutnya jembatan tersebut tidak bisa digunakan sebelum ada perbaikan.

Material jembatan seperti kayu dan papan lantai masih melekat di seling jembatan dan ada beberapa yang terlepas. Sehingga mau tidak mau harus ada perbaikan total agar jembatan tersebut dapat dipergunakan lagi. “Tidak sampai putus total dan hanyut, hanya satu selingnya lepas dan menyebabkan lantai jembatan menggantung dalam posisi miring,”ujarnya.

Diakuinya untuk desa tersebut memang tidak ada rumah warga yang sampai hanyut akibat dihantam banjir bandang. Namun ada juga rumah warga yang mengalami kerusakan.

sumber : sindo

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L