Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Senin, 21 Juli 2008

BUDI - SOFYAN PIMPIN EMPAT LAWANG







Pasangan Budi Antoni Aljufri-Sofyan Djamal akhirnya resmi ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Empat Lawang oleh KPUD Lahat.
Pasangan yang diusung Partai Golkar, PBR,PNBK,dan PKB,ini unggul setelah mengantongi jumlah suara 36.964 atau 32,12%.
Budi-Sofyan unggul di empat kecamatan, yakni di Kecamatan Tebing Tinggi,Talang Padang, Ulu Musi,dan Pasemah Air Keruh. Sementara pasangan nomor urut 5 Yulizar Dinoto-Yulius Maulana tetap berada di urutan kedua dengan total perolehan suara 33.358 atau 28,99%.

Pasangan Joncik Muhammad- Idham Madani harus puas di posisi ketiga dengan perolehan 28.913 suara atau 25,12%; pasangan nomor urut 2 Abdul Shobur-Amirul Husni berada di posisi ke empat dengan total suara 12.827 atau 11,14%; dan pasangan nomor urut 4 Rusman A Mancik-Fahrurozi Alie berada di posisi terakhir dengan total perolehan suara 3.027 atau 2,63%.

Kemenangan Budi Antoni Aljufri-Sofyan Djamal sangat dipengaruhi perolehan suara yang berasal dari Kecamatan Tebing Tinggi. Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan KPUD Lahat,daerah tersebut memberikan sumbangan terbesar untuk membuat jarak yang cukup jauh dari pasangan Yulizar Dinoto-Yulius Maulana, yakni sebesar 3.463 suara,yang mana sebelumnya hanya terpaut 143 suara.

Dari 158.865 daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Empat Lawang, jumlah suara sah tercatat sebesar 115.083 dan sebanyak 2.780 suara dinyatakan tidak sah akibat kesalahan saat pencoblosan. Sementara warga yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih sebesar 41.002 mata pilih atau sekitar 26,06%.

Ketua KPUD Lahat Rasyid Pajim,saat memimpin rekapitulasi perhitungan suara kemarinmengatakan, perolehan suara yang dilakukan diperoleh dengan menjumlahkan hasil rekapitulasi di 7 kecamatan yang ada di Empat Lawang.Termasuk Kecamatan Tebing Tinggi yang diambil alih KPUD Lahat dari anggota PPK daerah tersebut dan baru diselesaikan sore kemarin denganpenandatangananberita acara rekapitulasi.

”PPK Tebing Tinggi tidak melaksanakan kewajibannya, maka wewenang mereka kita ambil alih. Hari ini (kemarin) kita sudah menyelesaikan rekapitulasi di daerah tersebut yang kemudian dijumlahkan dengan jumlah suara yang sudah dihitung oleh PPK di enam kecamatan lainnya,” kata Rasyid.

Dia menambahkan, dengan selesainya rekapitulasi ini,maka akan dilanjutkan dengan penetapan pasangan yang memperoleh suara terbanyak sebagai Bupati dan Wakil Bupati Empat Lawang oleh KPUD Lahat. ”Mudah-mudahan besok (hari ini) penetapan bisa dilaksanakan. Namun bila tidak, kita masih memiliki tenggat waktu yang cukup banyak yakni pada 19–21 Juli 2008,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Empat Lawang terpilih Budi Antoni Aljufri mengaku sangat bersyukur atas hasil tersebut. Menurut dia, kemenangan pasangannya merupakan kehendak masyarakat kabupaten yang baru dibentuk setahun yang lalu. Meskipun secara resmi, KPUD Lahat sudah menyatakan bahwa dirinya memperoleh suara terbanyak dalam hasil rekapitulasi kemarin, Budi mengaku belum yakin 100%.

”Saya belum merasa menang sebelum dilantik menjadi bupati secara resmi. Bila hal tersebut sudah dilaksanakan, barulah saya merasa menang. Namun bukan kemenangan dalam arti mengalahkan para pesaing,” ujarnya.

Menurut Budi, kemenangannya itu justru menjadi beban moral baginya untuk membangun daerah yang masih terbelakang ini menjadi daerah yang EMASS (Ekonomi, Maju, Aman,Sehat dan Sejahtera) seperti apa yang telah dijanjikannya sebelumnya.

Di lain pihak, kandidat bupati Empat Lawang nomor urut 3 Joncik Muhammad mengatakan, keluarnya Budi Antoni Aljufri-Sofyan Djamal sebagai peraih suara terbanyak patut disyukuri karena mereka menjadi pilihan masyarakat. Meskipun dirinya hanya mengumpulkan suara sebanyak 25,12% dan berada di posisi ketiga, dia tidak menganggap hal tersebut sebagai kekalahan.

”Bagi kami hal tersebut bukanlah suatu kekalahan, tetapi masih banyak kesempatan dan cara lain yang bisa diwujudkan untuk ikut serta dalam memajukan Kabupaten Empat Lawang ini,” papar Joncik Muhammad.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPD PDI Perjuangan (partai pengusung pasangan Yulizar Dinoto-Yulius Maulana), Pahlevi Maizano mengatakan, penetapan KPUD Lahat tersebut tidak sah. Pasalnya, data yang digunakan KPUD Lahat untuk menetapkan pemenang pilkada tidak valid.

”Saat ini PPK dan PPS-nya sudah kosong, data hasil pilkada tidak ada. Dalam penetapan tersebut, KPUD hanya menggunakan data dari tim sukses, bukan data resmi, jadi jelas tidak sah,” katanya meradang.

Pahlevi menilai, Pilkada Empat Lawang merupakan pilkada yang paling kacau dan amburadul dari beberapa pilkada yang telah dilaksanakan. Pasalnya, saat pelaksanaannya, KPUD Lahat sebagai penyelenggara pilkada tidak berada di Empat Lawang.

”KPUD Lahat tidak profesional dan proporsional dalam melaksanakan tugasnya. Buktinya, ketika pilkada berlangsung, mereka masih stay (tinggal) di Lahat. Jadi bagaimana mereka bisa menilai pilkada berjalan lancar,” ucap pria yang akrab disapa Boy ini.

Dia menandaskan, dengan alasan-alasan tersebut, pihaknya akan melakukan upaya hukum menolak penetapan KPUD Lahat. Saat ini, tim advokasinya sedang menyiapkan bukti-bukti untuk dibawa ke meja hijau.

”Kita sudah memiliki buktibukti bentuk kecurangan dan pelanggaran dalam pelaksanaan Pilkada Empat Lawang dan segera akan membawanya ke pengadilan,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kami di Kantor KPUD Lahat selama 17–18 Juli masa rekapitulasi perhitungan suara, tidak muncul gejolak yang bisa menghambat jalannya tahapan tersebut, bahkan bisa terbilang sangat kondusif.

Meskipun demikian, puluhan aparat kepolisian dibantu personel Kodim 0405 Lahat tetap disiagakan. Pengamanan tersebut dilakukan sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terulangnya peristiwa Hotel Julian Transit dan memaksa KPUD Lahat mengeluarkan pernyataan pemungutan suara ulang di Tebing Tinggi dan Pendopo.

”Aparat keamanan siap mengawal anggota KPUD Lahat dalam menyelesaikan tugas dan kewajibannya, kalau ada yang bertindak anarkistis seperti yang terjadi di Pendopo dan Tebing Tingi, siapa pun mereka akan saya tindak tegas,” tutur Kapolres Lahat AKBP Cok Bagus Ary Yudasa. (adisulistyono/ a fajrihidayat)

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L