Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Kamis, 16 Oktober 2008

Sejarah Berdirinya Sriwijaya sampai runtuhnya dan terbentuknya daerah Lintang,(Bag. 2, Tamat)

Orang Malaysia sangat bangga karena mereka berasal dari keraajaan Sriwijaya, Singapura itupun di temukan olah Pangeran Parameswara adapun panglima yang terkenal di Malaka yaitu Hang Tuah beliau mengucapkan kata Esa Hilang Dua Terbilang walaupun Bukit Siguntang telah hilang tetapi keturunannya tiada lah hilang.

Sang Nila Pahlawan merupakan anak Sang Sapurba yang kemudian menjadi raja di Minang Kabau, kemudian anaknya yang bernama Pandita menjadi raja di Kalimantan, yang kami kurang tahu dimana beliau memerintahkan Sang Sapurba meninggalkan negerinya memberikan kekuasaan kepada Demang Lebar Daun.

Kemudian Sang Sapurba balik kembali ke Palembang, menurut ahli sejarah dan dalam tulisan Sejarah Sumatera Selatan yang ditulis oleh Djohan Hanafiah, bahwa setelah runtuhnya Sriwijaya di Palembang itu ada 4 raja salah satunya raja Dewa Brahmana Cakrawala atau di sebut Dewa Gunai, atau Raje Sambernyawe ataupun Raden Simbang Gumai.

Beliau merupakan salah satu bangsawan dari kerajaan Sriwijaya yang kecewa atas runtuhnya kerajaan Sriwijaya, mengenai keberadaan beliau banyak ditulis oleh orang Belanda, dari Dewa Brahma inilah yang kemudian pindah kedaerah yang banyak hutanya, adapun daerah yang ditempatinya adalah LAHAT.

Di Lahat pun raja Dewa Brahmana kemudian mendirikan kerajaan yang mempunyai balatentara, tetapi karena orang orang dari kerajaan Majapahit yang memerintah di Palembang meminta Dewa Brahmana untuk menyerahkan kekuasaannya, yang kemudian di berikan kepada anaknya. Anak Dewa Brahmana pun ada yang menikah dengan Pangeran Sigentar Alam ataupun Raja Sigentar Alam yang kuburannya berada di Bukit Siguntang, adapun keturunan Dewa Brahmmana terdiri dari Puyang Ratu Selindal Alam, Puyang Ratu Marajo Mudo, Puyang Ratu Rajo Mudo, Puyang Ratu Ganjasi, Puyang Ratu Ganjah, sampai Puyang Ratu Kebuyutan keturunan dari inilah yang kemudian menyebar keseluruh Lahat, Muara Enim, Pagaralam yang kemudian Lintang Empat Lawang.

Kalau ada yang memegang tambo baik keturunan dari Lahat, Pagaralam, ataupun Lintang maka akan terlihat kesamaannya dari Lintang pun keturunan Dewa Brahmana Cakrawala kemudian menyebar keseluruh Lintang Empat Lawang.

Kami kurang tahu daerah Lintang mana yang merupakan keturunannya tetapi yang jelas Muara Danau memegang silsilah ini yang padahal mungkin ketutup, kami mohon maaf kalau kami mengekspose karena kami rasa ini penting.

Adapun Dewa Brahamana kemudian di kubur diatas Gunung Dempo yang diikuti anak anaknya, di kuburan itupun banyak terlihat tulisan ha nya ca ra ka yang digoanyapun dituliskan banyak orang dari daerah Padang, ataupun lainnya masih menyerahkan bawaannya kepada Dewa Brahmana.

Sampai sekarang pun kuburan dewa bramana cakrawala masih ada dan orang yang melihatnya pun agak sulit (habis)

Ditulis oleh : Arif Fahmi, Muaro Danau

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L