Orang Malaysia sangat bangga karena mereka berasal dari keraajaan Sriwijaya, Singapura itupun di temukan olah Pangeran Parameswara adapun panglima yang terkenal di Malaka yaitu Hang Tuah beliau mengucapkan kata Esa Hilang Dua Terbilang walaupun Bukit Siguntang telah hilang tetapi keturunannya tiada lah hilang.
Sang Nila Pahlawan merupakan anak Sang Sapurba yang kemudian menjadi raja di Minang Kabau, kemudian anaknya yang bernama Pandita menjadi raja di Kalimantan, yang kami kurang tahu dimana beliau memerintahkan Sang Sapurba meninggalkan negerinya memberikan kekuasaan kepada Demang Lebar Daun.
Kemudian Sang Sapurba balik kembali ke Palembang, menurut ahli sejarah dan dalam tulisan Sejarah Sumatera Selatan yang ditulis oleh Djohan Hanafiah, bahwa setelah runtuhnya Sriwijaya di Palembang itu ada 4 raja salah satunya raja Dewa Brahmana Cakrawala atau di sebut Dewa Gunai, atau Raje Sambernyawe ataupun Raden Simbang Gumai.
Beliau merupakan salah satu bangsawan dari kerajaan Sriwijaya yang kecewa atas runtuhnya kerajaan Sriwijaya, mengenai keberadaan beliau banyak ditulis oleh orang Belanda, dari Dewa Brahma inilah yang kemudian pindah kedaerah yang banyak hutanya, adapun daerah yang ditempatinya adalah LAHAT.
Di Lahat pun raja Dewa Brahmana kemudian mendirikan kerajaan yang mempunyai balatentara, tetapi karena orang orang dari kerajaan Majapahit yang memerintah di Palembang meminta Dewa Brahmana untuk menyerahkan kekuasaannya, yang kemudian di berikan kepada anaknya. Anak Dewa Brahmana pun ada yang menikah dengan Pangeran Sigentar Alam ataupun Raja Sigentar Alam yang kuburannya berada di Bukit Siguntang, adapun keturunan Dewa Brahmmana terdiri dari Puyang Ratu Selindal Alam, Puyang Ratu Marajo Mudo, Puyang Ratu Rajo Mudo, Puyang Ratu Ganjasi, Puyang Ratu Ganjah, sampai Puyang Ratu Kebuyutan keturunan dari inilah yang kemudian menyebar keseluruh Lahat, Muara Enim, Pagaralam yang kemudian Lintang Empat Lawang.
Kalau ada yang memegang tambo baik keturunan dari Lahat, Pagaralam, ataupun Lintang maka akan terlihat kesamaannya dari Lintang pun keturunan Dewa Brahmana Cakrawala kemudian menyebar keseluruh Lintang Empat Lawang.
Kami kurang tahu daerah Lintang mana yang merupakan keturunannya tetapi yang jelas Muara Danau memegang silsilah ini yang padahal mungkin ketutup, kami mohon maaf kalau kami mengekspose karena kami rasa ini penting.
Adapun Dewa Brahamana kemudian di kubur diatas Gunung Dempo yang diikuti anak anaknya, di kuburan itupun banyak terlihat tulisan ha nya ca ra ka yang digoanyapun dituliskan banyak orang dari daerah Padang, ataupun lainnya masih menyerahkan bawaannya kepada Dewa Brahmana.
Sampai sekarang pun kuburan dewa bramana cakrawala masih ada dan orang yang melihatnya pun agak sulit (habis)
Ditulis oleh : Arif Fahmi, Muaro Danau
0 Comments:
Post a Comment