Masyarakat Pasemah Air Keruh terdiri dari orang-orang yang berasal dari daerah Tanjung Sakti (mayoritas), Ulu Musi/ Lintang dan Bengklulu Selatan.
Disebut Pasemeh Air Keruh, karena saat pertama kali ditemukan air sungainya terlihat sangat keruh.
Kata Pasemah/Besemah diambil dari kata "Besemah" untuk sebutan daerah Pagar Alam, Tanjung Sakti dan sekitarnya.
Pada waktu dihilangkannya sebutan Marga, Pasemah air Keruh berubah menjadi Kecamatan Perwakilan, kemudian akhirnya menjadi Kecamatan penuh, sekarang dengan terbentuknya Kabupaten Empat Lawang, sesuai dengan letak geografisnya, maka Pasemah Air Keruh masuk kedalam wilayah kabupaten Empat Lawang.
Daerah Pasemah Air keruh terkenal sangat subur dan merupakan penghasil kopi dan padi cukup besar di wilayah Kabupaten Lahat.
Pada masa perang gerilya melawan Belanda, Pasemah Air Keruh merupakan tempat persembunyian dan pertahanan yang sangat baik bagi pasukan TNI dibawah komando Bambang Utoyo, letaknya yang terpencil, namun menyediakan logistik yang cukup memadai bagi para pejuang.
Tradisi dan Adat istiadat daerah ini dulu sangat ketat, namun sekarang sudah mulai terpengaruh oleh budaya luar, baik secara langsung maupun melalui media masa.
Dulu orang sebelum menikah harus "Nunggu Tunang" dulu sampai setahun dan bila bujang gadis mau ketemu/pacaran harus datang malam hari, rame-rame, bawa gitar dengan lagu klasiknya,lewat pintu belakang/dapur, tapi sekarang sudah berpacaran seperti layaknya muda-mudi diperkotaan, tanpa malu, tanpa batas. Apakah ini yang dibilang modern..???
0 Comments:
Post a Comment