Potensi perkebunan kopi masyarakat Kabupaten Empat Lawang sungguh menjanjikan. Setiap tahunnya hasil panen kopi masyarakat mencapai 3-3.5 ton perhektar dari luas areal perkebunan produktif seluas 5.800 ha. Melalui program Kopi EMASS Empat Lawang yang akan digalakkan sejak 2009 ini, produksi kopi masyarakat diharapkan akan dapat lebih meningkat.
’’Tidak semua lahan perkebunan kopi yang ada di Empat Lawang menghasilkan, karena dari luas areal kebun sekitar 61 ribu ha sekitar 2.884 ha belum menghasilkan. Lahan yang tidak menghasilkan tersebut sebagian karena sudah tua sehingga tidak produktif dan adapula diantaranya kebun masih berusia muda,’’ Demikian dikatakan Bupati Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri SE MM (HBA) melalui Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Empat Lawang Ir H A Dumyati Isro MM didampingi Sekretaris Iskandar ZN kepada Empat Lawang Expres diruang kerjanya kemarin.
Menurut Dumyati, lahan areal perkebunan kopi terluas di Kabupaten Empat Lawang berada di Kecamatan Talang Padang dengan luas lahan 16.825 ha dan hasil produksi mencapai 4.906 ton/tahun dan dikelola oleh 8.915 kepala keluarga (KK).
Untuk mewujudkan Kopi EMASS Empat Lawang, saat ini pihak Dishutbun telah memprogramkan untuk melakukan upaya pembinaan terhadap para petani kopi yang tersebar di Kabupaten Empat Lawang. ’’Program ini akan mulai kita laksanakan pada 2009 mendatang,’’ ujarnya.
Disamping melakukan pembinaan petani, Dishutbun juga akan melakukan pengembangan bibit unggul di lahan seluas 6 ha di tiga kecamatan masing-masing Pendopo, Talang Padang dan Lintang Kanan.
Kemudian untuk meningkatkan hasil produksi, menurut Dumyati, akan dilakukan upaya peremajaan kopi pada lahan 160 ha yang tersebar di tujuh kecamatan. ’’Dan yang lebih penting lagi kita akan menyediakan pupuk organik pada lahan kebun kopi seluas 80 ha,’’ jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk potensi pengembangan areal perkebunan kopi di Empat Lawang sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan luas areal perkebunan yang ada terbatas. Kalaupun dipaksakan untuk dilakukan pengembangan lahan, maka akan menggunakan hutan lindung. ’’Untuk membuka hutan lindung sebagai lahan perkebunan baru tentunya tidak mungkin dilakukan,’’ katanya seraya menambahkan bahwa pengembangan yang akan dilakukan berkemungkinan hanya dengan cara membuka lahan-lahan yang belum tergarap.
Sebagaimana diketahui, untuk mengembangkan perkebunan kopi Pemerintah Kabupaten Empat Lawang berencana untuk mengundang pihak konsultan di bidang pertanian guna melakukan penelitian terhadap potensi kopi yang cukup dikenal dan di pasarkan di seluruh Indonesia dan mancanegara.
”Kita ingin pengembangan Kopi Emas dapat lebih di tingkatkan lagi serta dapat menjadi perhatian serius semua kalangan terutama bagi pihak terkait yakni dinas pertanian,’’ ujar Bupati Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri melalui Kabag Humas Drs Choiri Badri beberapa waktu lalu.(sf)
0 Comments:
Post a Comment