Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Rabu, 30 Desember 2009

Gula Pasir Tembus Rp 12,000/Kg

EMPATLAWANG -Defisit gula pasir di Sumsel telah berpengaruh kepada perekonomian warga di Empatlawang. Pasalnya harga gula pasir mulai melonjak dengan harga tembus hingga Rp 12.000/Kg. Kondisi tersebut sangat diresahkan oleh warga di Empatlawang.

Alangkah mahal harga gula Rp 12.000 sekilo,” kata Marleni saat belanja di Pasar Tebingtinggi, Selasa (29/12) seakan terkejut saat mendengar jawaban pemilik toko. Hal senada diungkapkan Afrida. Awalnya ia terkejut dengan harga gula sekarang ini sudah melonjak tinggi, hanya saja ia sudah mengetahui seminggu yang lalu.

Harga sekarang ini saja kami sangat resah, karena kenaikan itu sudah terlalu tinggi. Ya, kita membeli gula tidak bisa tidak, karena merupakan bahan yang setiap harinya sangat diperlukan,” kata Afrida.

Ia sangat khawatir kalau nantinya harga gula naik lagi. Maklum saja sebagai keluarga ekonomi menengah ke bawah, tentu saja merasa resah. Harga gula sebesar itu cukup berpengaruh untuk perekonomiannya.

Penghasilan suami tidak menetap, sehingga kebutuhan keluarga sering tersendat. Ditambah lagi harga beberapa sembako yang mulai naik,” tambahnya.
Heni, salah satu pedagang manisan di kawasan pasar Tebingtinggi membenarkan kenaikan harga gula sejak seminggu terakhir.

Kita disini menjual gula satu kilogramnya Rp 12.000, karena memang kita membelinya mahal,” katanya.
Dikatakannya, untuk sekarang ini stok gula di tokonya sekarang sudah sedikit. “Kalau untuk seminggu lagi mungkin masih cukup, namun untuk selanjutnya tidak menjamin,” ungkapnya sembari menambahkan, ia juga khawatir kalau nantinya ia tidak bisa membeli gula untuk dijual kembali.

Kita sebagai penjual juga khawatir apabila tidak ada lagi gula untuk jualan,” tambahnya.
Sementara di Kota Palembang harga gula juga merangkak naik. Saat ini harga gula di tingkat warung eceran rata-rata sudah mencapai Rp 11.500 per kg. Harga gula mulai naik, sejak sekitar

akhir bulan November 2009 lalu. Kenaikan harga gula, diperkirakan akibat stagnasi produksi gula di sejumlah pabrik gula di Indonesia, termasuk di Sumsel. Hal itu akibat musim panen tebu yang baru akan dilakukan beberapa bulan mendatang.

sumber : sriwijaya post

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L