Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Rabu, 06 Oktober 2010

Kualitas Bangunan SDN 35 Dipertanyakan

Anggota Komisi III DPRD Empatlawang geleng-geleng kepala saat menyaksikan kondisi bangunan SD Negeri 35 Tebingtinggi. Meski baru selesai direhab tiga bulan lalu, kualitas bangunan memprihatinkan.

Hal tersebut terjadi saat anggota dewan melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap SD Negeri 35 Tebingtinggi, Selasa (5/10). Hal itu terkait pemberitaan media massa terhadap rendahnya kualitas bangunan.

Dewan memutuskan akan memanggil Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dari Disdik Empatlawang. Selain itu kontraktor yang mengerjakan rehab bangunan yang didanai hibah Provinsi Sumsel.

Para anggota dewan juga sidak terhadap bangunan baru di tiga sekolah lainnya, yakni SDN 1, SDN 8 dan SMPN 1 di Tebingtinggi.

Dari tiga sekolah yang anggaran dana dari APBD Empatlawang yang dananya Rp 1 miliar lebih, kualitas bangunanya dipertanyakan, karena masih sudah terlihat banyak keretakan.

“Bagaimana tidak geleng kepala kalau bangunannya seperti ini, baru beberapa bulan sudah banyak kerusakan disana sini, sudah banyak yang retak, bahkan ada beberapa bagian bangunan seperti

kusen sudah terlepas. Tentunya ini sangat merugikan, baik dari pihak sekolah dan juga negara, karena dana pembangunan ini dikeluarkan dari pemerintah yang berasal dari rakyat,” ujar Ketua Komisi III DPRD Empatlawang, Indra Farazak.

Dikatakan, selain membahayakan siswa dan pendidik yang mengajar di sekolah itu, kerusakan akan menyebabkan pelaksanaan kegiatan mengajar (KBM) tidak efektif.

Begitu juga dengan fasilitas yang dimiliki, selain banyak yang rusak, ada beberapa sarana yang dimiliki tidak begitu memadai. Ruang kelas juga kurang, sehingga satu ruangan dibagi dua kelas dengan dipasang sekat atau pemisah.

“Bagaimana akan bisa mendapat kualitas pendidikan yang baik, kalau saranan dan prasarana yang dimiliki kualitasnya tidak bagus, serta serba kekurangan. Ini harus diperhatikan dan perlu pengawasan,” ujarnya.

Menurut Indra, Komisi III akan memanggil pihak Disdik Empatlawang, terutama yang termasuk PPTKnya serta kontraktornya. Para pelaksana pembangunan diminta memperbaiki kembali pekerjaannya yang sudah rusak itu.

Selain mempertanyakan kualitas bangunan, anggota DPRD dari komisi III ini juga menyoroti design atau perencanaan pembangunan gedung baru di tiga sekolah itu, karena tidak ada bangunan WC, padahal fasilitas ini sangat dibutuhkan.

“Mengapa tidak dibangun WC, ini kan salah satu fasilitas yang harus diutamakan,” ujar Ellya Syukur, anggota DPRD Komisi III.

sumber ; sriwijaya post

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L