Masyarakat juga terus berjaga-jaga di sekitar alat berat secara bergantian, jangan sampai alat berat tersebut masuk melalui jalan desa yang dikhawatirkan bila dilalui.
"Sampai saat ini belum ada kesepakatan antara masyarakat dengan pihak perusahaan. Kita juga tidak akan mengizinkan apabila pihak perusahaan belum ada komitmen melakukan perbaikan jalan serta jembatan yang rusak setelah dilalui," ujar Hendi Asmara, warga Desa Lubuklayang.
Manager PT ELAP, Kosman Tambun, ketika dihubungi via ponsel mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat dengan pihak perusahaan untuk mencari pemecahan masalahnya. Juga menggelar pertemuan dengan masyarakat.
"Tentunya, kita mencari kata sepakat dengan tidak merugikan salah satu pihak. Pengerasan jalan yang akan kita kerjakan juga tidak sepenuhnya untuk perusahaan, melainkan banyak masyarakat yang memanfatkannya untuk ke perkebunan mereka," ujarnya.
0 Comments:
Post a Comment