Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Kamis, 05 Juli 2007

Jalur Lintang IV Lawang - Bengkulu, Rawan

PENDOPO LINTANG (KORAN_ONLINE) : Jalur jalan yang menghubungkan Kabupaten Empatlawang, Sumatera Selatan dengan Kabupaten Kepahyang, Provinsi Bengkulu rusak parah dan rawan kejahatan.

Bestari Suud dari Pendopo Lintang melaporkan, tak jarang kendaraan roda empat yang melintas di jalur tersebut “dipalak” oleh preman kampung di sepanjang tepian sungai Musi.

Para preman itu sudah menggunakan teknologi modern dalam menentukan targetnya. Ada yang berperan sebagai mata-mata yang standby di dua arah masuk ke jalur tersebut. Si “mata-mata” tadi memberi kabar kepada rekannya melalui HP bila ada kendaraan roda empat yang masuk ke sana, apalagi kendaraan pribadi yang terlihat mulus dan mahal, pasti mereka cegat dan uang pemiliknya mereka kuras habis.

Daerah paling rawan adalah antara Dusun Lingge – Padangtepong, Kecamatan Ulumusi. Jumlah preman di kawasan ini mencapai 80-100 orang. Mereka secara informal membentuk sebuah kelompok atau komplotan.

“Aparat berwenang setempat seakan tidak berdaya menghadapi kompolotan penjahat tersebut. Padahal, sudah banyak anggota mereka yang tewas ditembak Buser dari Polres Lahat,” kata Bestari dalam laporannya.

Kondisi jalan yang sangat parah juga ikut berperan memupuk tumbuhnya kejahatan di kawasan itu. Jarak tembuh dari Pasar Pendopo Lintang ke Pasar Padangtepong yang hanya 30 km bisa mencapai 3 jam.

Masyarakat yang sering menggunakan jalur itu untuk berniaga antar kecamatan dan kabupaten berharap Pemda Empat Lawang beserta aparat keamanan dapat solusi untuk mengatasi masalah tersebut.(*)

Nara sumber : Abdul Madjid ( Koran_line )

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L