- Dari 22 Ribu Menjadi 9 Ribu per Kg
Sekitar satu minggu terakhir ini harga kopi yang merupakan sumber penghasilan Utama petani Empat Lawang anjlok harganya mencapai Rp 9.000 per kilogram, padahal sebelumnya melambung hingga Rp 22.000 per kilogram.
Penurunan ini kembali membuat petani lesu dan merasa kecewa, karena tidak seimbang antara kenaikan berbagai kebutuhan pokok dengan harga kopi.
Menurut Nurdin, seorang petani kopi dari dusun Lingge, sekarang harga kopi berangsur turun padahal tiga hari yang lalu harga kopi masih berkisar Rp 13.000 sampai dengan Rp 14.000 per kg.
BIASANYA harga kopi pada awal panen akan mengalami penurunan.
Tetapi sekitar Oktober dan November harga kopi akan kembali stabil.
Karena kopi yang beredar saat itu adalah kopimusim yang kualitasnya bagus
Tetapi sekarang kopi malah turun cukup drastis mencapai Rp 9.000 per kilogram, padahal sebelumnya Rp 18.000-22.000 per kg.
“Kami khawatir penurunan harga kopi karena ada permainan di tingkat agen. Sebab sebulan lalu harga kopi masih mencapai Rp 22.000 per kg. Tapi, pada saat kami sudah panen harganya
malah turun dan tidak sebanding dengan harga kebutuhan pokok yang terus naik,” ujarnya kepada Sripo, Senin (24/3).
Menurut agen kopi Pagaralam H Dimyati Rais, harga kopi saat ini memang sudah mengalami penurunan sampai Rp 9.000/kg.
Hal ini bukan permainan agen kopi, tetapi lebih dikarenakan harga kopi dunia turun. Ditambah lagi dengan kopi yang beredar dipasaran bukan kopi dengan kualitas bagus atau kopi musim tetapi kopi selang atau buah pangkal.
“Memang biasanya harga kopi pada awal panen akan mengalami penurunan, tetapi sekitar Oktober dan November harga kopi akan kembali stabil, ini dikarenakan kopi yang beredar adalah kopi musim atau kualitas kopinya bagus,” tegasnya.
Ditambahkan, kenaikan harga kopi hingga tembus Rp 22.000/kg beberapa waktu lalu,dikarenakan pasokan kopi dari Vietnam sedikit, oleh karena itulah harga kopi naik.
Sementara itu Kepala Disperindagkop Kota Pagaralam Ir H Ihsan Azhari Msi ketika dikonfirmasi mengatakan, memang harga kopi sekarang ini tidak stabil. Tetapi, sebagai pihak yang berwenang untuk mengawasi naik turunnya harga kopi tersebut pihaknya terus memantau keadaan harga kopi tersebut.
“Sebetulnya banyak faktor yang membuat harga kopi turun, biar kualitas berkurang, harga kopi dunia turun atau tidak seimbang antara kebutuhan dengan persediaan kopi,” ungkapnya seraya berjanji akan mencarikan jalan keluar bagi petani agar mudah memasarkan kopi.
(her)
0 Comments:
Post a Comment