Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 25 Maret 2008

Harga Kopi Anjlok



- Dari 22 Ribu Menjadi 9 Ribu per Kg

Sekitar satu minggu terakhir ini harga kopi yang merupakan sumber penghasilan Utama petani Empat Lawang anjlok harganya mencapai Rp 9.000 per kilogram, padahal sebelumnya melambung hingga Rp 22.000 per kilogram.

Penurunan ini kembali membuat petani lesu dan merasa kecewa, karena tidak seimbang antara kenaikan berbagai kebutuhan pokok dengan harga kopi.

Menurut Nurdin, seorang petani kopi dari dusun Lingge, sekarang harga kopi berangsur turun padahal tiga hari yang lalu harga kopi masih berkisar Rp 13.000 sampai dengan Rp 14.000 per kg.

BIASANYA harga kopi pada awal panen akan mengalami penurunan.

Tetapi sekitar Oktober dan November harga kopi akan kembali stabil.

Karena kopi yang beredar saat itu adalah kopimusim yang kualitasnya bagus

Tetapi sekarang kopi malah turun cukup drastis mencapai Rp 9.000 per kilogram, padahal sebelumnya Rp 18.000-22.000 per kg.

“Kami khawatir penurunan harga kopi karena ada permainan di tingkat agen. Sebab sebulan lalu harga kopi masih mencapai Rp 22.000 per kg. Tapi, pada saat kami sudah panen harganya

malah turun dan tidak sebanding dengan harga kebutuhan pokok yang terus naik,” ujarnya kepada Sripo, Senin (24/3).

Menurut agen kopi Pagaralam H Dimyati Rais, harga kopi saat ini memang sudah mengalami penurunan sampai Rp 9.000/kg.

Hal ini bukan permainan agen kopi, tetapi lebih dikarenakan harga kopi dunia turun. Ditambah lagi dengan kopi yang beredar dipasaran bukan kopi dengan kualitas bagus atau kopi musim tetapi kopi selang atau buah pangkal.

“Memang biasanya harga kopi pada awal panen akan mengalami penurunan, tetapi sekitar Oktober dan November harga kopi akan kembali stabil, ini dikarenakan kopi yang beredar adalah kopi musim atau kualitas kopinya bagus,” tegasnya.

Ditambahkan, kenaikan harga kopi hingga tembus Rp 22.000/kg beberapa waktu lalu,dikarenakan pasokan kopi dari Vietnam sedikit, oleh karena itulah harga kopi naik.

Sementara itu Kepala Disperindagkop Kota Pagaralam Ir H Ihsan Azhari Msi ketika dikonfirmasi mengatakan, memang harga kopi sekarang ini tidak stabil. Tetapi, sebagai pihak yang berwenang untuk mengawasi naik turunnya harga kopi tersebut pihaknya terus memantau keadaan harga kopi tersebut.

“Sebetulnya banyak faktor yang membuat harga kopi turun, biar kualitas berkurang, harga kopi dunia turun atau tidak seimbang antara kebutuhan dengan persediaan kopi,” ungkapnya seraya berjanji akan mencarikan jalan keluar bagi petani agar mudah memasarkan kopi.

(her)

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L