Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Rabu, 16 Juli 2008

Paling Buruk di Sumatera Selatan






WAKIL Kepala (Waka) Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel Brigjen Polisi Ahmad Ismail menilai, pelaksanaan Pilkada Empat Lawang merupakan yang paling buruk dibandingkan daerah-daerah lain yang sudah terlebih dahulu melaksanakannya.

Hal ini disebabkan adanya tindakan anarkistis yang mengganggu ketertiban umum, seperti insiden pengepungan anggota KPUD Lahat di Hotel Julian Transit,Tebing Tinggi,Senin (14/7) malam. ”Belum selesai perhitungan suara oleh KPUD Lahat,tindakan anarkistis sudah dilakukan massa suruhan oknum tertentu,”ujar Ahmad saat memberikan keterangan pers di Polres Lahat kemarin.

Dalam insiden tersebut, pihaknya sempat menangkap dua orang bersama barang bukti senjata yang digunakan saat menggelar aksi. Dia mengaku belum menerima data yang lebih detail, tetapi ada indikasi bahwa kedua orang yang diamankan itu merupakan massa Yulizar Dinoto dan Yulius Maulana. Dua orang yang ditangkap tersebut, yakni Windra dan Dedi. Kini, keduanya sedang diperiksa di Polres Lahat.

Sementara, barang bukti yang berhasil diamankan dari aksi massa itu berupa puluhan batang kayu dan bambu runcing, sekarung batu berukuran kepalan tangan orang dewasa, sebilah golok, serta satu botol bekas minuman keras. Untuk sementara, kasus tersebut masih didalami guna menyelidiki siapa aktor sentral di balik insiden tersebut.

Aksi massa di Hotel Julian Transit,Tebing Tinggi, yang dilengkapi berbagai senjata tersebut,menurut Ahmad,dilakukan untuk memberikan tekanan secara psikis ataupun fisik terhadap anggota KPUD Lahat yang menginap di tempat tersebut. Yang paling menyedihkan, terjadi insiden pengejaran oleh massa yang disertai lemparan batu pada saat anggotanya mengamankan salah seorang anggota KPUD Lahat untuk dipindahkan ke Polsek Tebing Tinggi.

”Apa yang dilakukan massa sudah tidak bisa ditoleransi lagi, dan saya tegaskan kepada semua anggota kepolisian yang ditugaskan di daerah tersebut untuk bertindak tegas terhadap tindakan-tindakan anarkistis,” ucap dia dengan tegas. Ahmad berjanji akan mengembalikan kondisi keamanan di Empat Lawang seperti sediakala. Untuk itu, pihaknya akan menempatkan sekitar 200 personel dari Brigadir Mobil Daerah (Brimobda) Sumatera Selatan dan unit khusus lainnya.

Dirinya juga mengimbau para kandidat peserta Pilkada Empat Lawang agar bersikap intelektual dan mengutamakan moto ”siap menang siap kalah”, seperti yang tertera dalam kesepakatan yang sudah ditandatangani bersama sebelum memasuki tahapan kampanye. Apabila memang di lapangan menemukan bukti bukti terjadinya tindak kecurangan, dia menyarankan agar temuan itu dilaporkan ke pihak berwenang, seperti panwas, kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.
Sebab, sudah ada peraturan yang mengatur mengenai hal ini, bukan dengan tindakan anarkistis yang justru merugikan banyak orang.

Sementara itu,Ketua Panwas Empat Lawang Mancik menilai,aksi yang dilaksanakan pada Senin malam lalu merupakan tuntutan massa kepada KPUD Lahat sebagai penyelenggara Pilkada Empat Lawang.
Namun, pihaknya tidak dapat menanggapi kasus tersebut karena belum ada yang menerima laporan tentang apa yang terjadi di lapangan. ”Kita tidak tahu akan terjadinya peristiwa tersebut, karena mereka tidak melapor kepada kami untuk melakukan aksi pada waktu tersebut,”tuturnya. (adisulistyono)

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L