Tes itu serentak dilaksanakan di 10 Sekolah untuk menjaring TKS yang mampu bekerja profesional, demikian disampaikan Drs. Syafran Agusni, MM, Kepala BKD Empat Lawang ketika kami temui, usai mengambil naskah pengumuman CPNS.
Pasca penerimaan 293 CPNS tentunya pihak BKD akan mengurangi jumlah TKS yang selama ini bekerja di kedinasan Empat Lawang.
"Kami tidak akan melupakan jasa mereka, ujian TKS ini sebagai bentuk penghormatan kami kepada jasa mereka, coba pikir hanya Empat Lawang saja yang memberlakukannya", ucap Syafran.
Saat ini jumlah TKS yang terdaftar di BKD Empat Lawang mencapai 3000 orang, jumlah itu melonjak drastis, saat dibuka formasi penerimaan TKST hingga menembus angka 7000 orang.
"Terus terang kamipun kaget tentang lonjakan peserta tes, tetapi mereka tetap akan kami beri kesempatan ikut ujian seleksi," lanjut Syafran.
"Yang kami butuhkan TKS yang mampu bekerja, makanya ada seleksi ini," lanjutnya. Bila nanti TKS tersebut dinyatakan lulus, status mereka akan berubah menjadi TKST.
Terkait dengan jumlah formasi yang dibutuhkan, lanjut Syafran, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dengan menyesuaikan jumlah anggaran Kabupaten.
6 Comments:
aslm....harapannya di kemudian 4 lawang mempunyai SDM yang handal dalam bidangnya sehingga dapat melanjutkan cita-cita pembentukan 4lawang,
Apakah penerimaan TKST juga pake duit?
Karena pnerimaan CPNS saja uang sogokan saja sudah mencapai 8 angka nol dibelakang nya,alias ratusan juta..!!
Bagaimana mau maju? Daerah baru saja sudah berani main kotor..
ssbila ada temuan,kebijakan yang tidak pro rakyat mari kita kawal bersama-sama jangan sampai ada yang mempertontonkan kesalahannya
kalau memang empat lawang mau maju.. jangan reckreuit PNS dari Modal Uang & menggunakan KKN ( Keluarga Keluarga Nongol ). Gw berharap Pemkot empat Lawang Bisa Atasi Ini Semua apabila Empat lawang Ingin Maju....
ass,,pak klu bule kruan,,kbile yang tepate pengumuman tkst,daerh kte ni????
pilih yang berkualitas,,jgn dipertimbangkan klo tidak ada duitnya.kasihan kabupaten 4 lawang diurusin sama pegawai yang pake duit.bagaimana mencetak SDM yg berkualitas,justru sebaliknya.apalagi sebagai kabupaten baru/muda,tunjukin kita bisa lebih baik.
Post a Comment