Tim TMMD Akan Survei Lintasan
EMPAT LAWANG – Rencana pembukaan jalan poros Tebing Tinggi-Pendopo saat ini masih dalam proses pemetaan yang dilakukan jajaran Kodam II Sriwijaya. Bahkan tim TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa) yang akan dipimpin Asisten Teritorial (Aster) Kodam II Sriwijaya Letkol Inf Bambang BK, minggu ini akan terjun ke lokasi guna melakukan survei terhadap lintasan jalan yang akan dibuka.
’’Minggu ini kita (tim TMMD,red) akan turun melakukan survei dengan cara menyelusuri langsung lintasan jalan poros yang akan dibuka,’’ demikian dikatakan Asisten Teritorial (Aster) Kodam II Sriwijaya Letkol Inf Bambang BK, saat dikonfirmasi via ponselnya beberapa hari lalu.
Menurut Letkol Bambang, setelah usai melakukan survei pihaknya akan kembali membuat peta dengan tidak keluar dari gambar peta yang telah dirancang jajaran Pemkab Empat Lawang. ’’Peta yang ada sekarang masih belum final, karena itu kita harus menyelusuri lintasan yang akan kita buka untuk jalan,’’ katanya.
Survei lapangan, katanya tidak bisa hanya dilakukan sekali. ’’Karena setelah kita buat peta baru, nanti akan kita cocokkan kembali dengan lokasi lintasan,’’ ujarnya, seraya menambahkan kalau survei yang akan dilakukan pihaknya bisa berlangsung hingga tiga kali.
Masih menurut Letkol Bambang, dalam peta yang dibuat Pemkab Empat Lawang masih banyak lokasi jalan berkelok sehingga panjang jalan yang akan dibuka berjarak sekitar 26,5 kilometer. Sementara jalan yang akan dibuka merupakan jalan poros yang tentunya harus ditarik lurus, tanpa banyak kelokan. ’’Dari hasil survei dan perubahan peta itu nanti, bisa saja panjang jalan tidak sampai 26,5 kilometer. Bisa saja jadi 24 kilometer,’’ tambahnya.
Dikatakannya, hasil survei tiga pekan lalu dan peta yang telah dibuat jajaran Pemkab Empat Lawang, saat ini telah dilaporkan ke Panglima Kodam II Sriwijaya.
Sebagaimana pernah diberitakan sebelumnya, Letkol Bambang dengan didampingi sejumlah perwira Kodam II Sriwijaya tiga pekan lalu melakukan tinjauan ke lokasi jalan poros yang akan dibuka. Tinjauan pertama tersebut dilakukan guna melihat langsung kondisi medan lapangan. Mulai dari jenis tanah, permulaan jalan untuk menentukan titik koordinat. Bahkan langsung melihat objek wilayah. Mulai dari seberapa jauh antara jalan dengan perkebunan, juga seberapa jauh dengan melintasi sungai.
Untuk menentukan titik koordinatnya nanti, TNI juga menggunakan pedoman global position system (GPS). Nah, penggunaan GPS ini tentunya lahan yang akan dibuka harus dijalani dan ditempuh terlebih dahulu. Agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukurannya. Saat ini diperkirakan jarak jalan poros antara Tebingtinggi – Pendopo berkisar 25 km.
Sementara itu Bupati Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri SE MM (HBA) mengatakan, pembukaan jalan poros tersebut akan dilakukan dengan tiga kali pengerjaan. Yang pertama, pembukaan yang akan dikerjakan melalui TMMD dengan menelan dana sebesar Rp2 miliar. Kemudian tahun depan dilanjutkan dengan pengerasan, baru tahun selanjutnya akan dilakukan pengaspalan hotmik.
’’Pembangunannya tidak bisa dilakukan sekaligus, karena dana yang bakal tersedot untuk pembangunan jalan poros bukan sedikit,’’ ujarnya.
Pembukaan jalan poros ini, menurut bupati bertujuan untuk menyatukan Kota Tebing Tinggi dan Pendopo. ’’Nantinya Tebing Tinggi-Pendopo akan menyatu, jarak tempuh kedua daerah ini kalau selama ini lebih dari satu jam, dengan adanya jalan poros bisa kurang dari setengah jam,’’ jelas bupati.
0 Comments:
Post a Comment