Mayoritas Warganya Buruh Cuci Pakaian
HAMPARAN pakaian yang dijemur tampak menghiasai salah satu sudut kota Tebing Tinggi, tepatnya di kampung Sungai Lidi, Kelurahan Pasar Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang. Melihat suasana ini, tentu kita akan bertanya-tanya begitu banyakkah pakaian warga yang dijemur setiap harinya di tempat itu.
Setelah diselidiki, ternyata mayoritas warga di kampung ini adalah buruh cuci pakaian. Sedangkan para kepala keluarganya berprofesi sebagai buruh kerja harian lepas di pasar Tebing Tinggi. Sedikitnya 60 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal didaerah tersebut merupakan warga keturunan Jawa.
Suasana sunyi tampak juga terlihat pada siang harinya. Ini dikarenakan selain para suami di kampung ini hampir semuanya berangkat mencari nafkah sebagai kuli di pasar Tebing Tinggi.
Daerah ini sejak dahulu memang sudah dikenal sebagai daerah kumpulan urbanisasi masyarakat suku Jawa yang terkenal dengan kerja keras dan kejujurannya, daerah yang berada di RT 01, RW 08, Kelurahan Pasar Tebing Tinggi ini sempat terisolir dibidang pembangunan sebelum Kabupaten Empat Lawang terbentuk.
Ketua RT 01 RW 08 atau Sungai Lidi Sumitro, mengatakan bahwa daerah ini dikenal dengan nama Sungai Lidi sejak dulu karena memiliki sungai yang kecil tadah hujan sebagai sumber air yang dijadikan warga sebagai sumber pencarian masyarakat sehari-hari dengan mengambil upah cuci pakaian di sungai kecil tersebut.
Menurut Sumitro selain sebagai buruh cuci, sebagian besar warga Sungai Lidi juga mencari nafkah dengan menjadi kuli di Pasar Tebing Tinggi dan kuli angkut material sungai golongan C seperti pasir, batu dan lainnya di pangkalan material dengan penghasilan rata-rata Rp25 ribu/hari, belum lagi jika musim hujan dan air sungai pasang maka sebagian masyarakat tidak dapat melakukan kegiatannya sehari-hari,
Pekerjaan ini memang sudah diakukan masyarakat Sungai Lidi secara turun-temurun sejak dahulu disamping itu masyarakat tidak memiliki modal untuk melakukan usaha lain yang lebih baik, sedangkan kebutuhan hidup keluarga semakin meningkat.
“Masyarakat Sungai Lidi rata-rata bekerja sebagai kuli di pasar dan di pangkalan juga mengambil upah sebagai buruh cuci pakaian, ini adalah pekerjaan yang sudah turun-temurun,” ujar bapak dari tujuh orang anak ini saat ditemui Empat Lawang Express di kediamannaya kemarin.
Ditambahkannya juga, dengan terbentuknya Kabupaten Empat Lawang masyarakat daerah tersebut sangat membutuhkan uluran tangan dari Pemerintah Kabupaten Empat Lawang untuk membantu pemasangan instalasi listrik dan sumber air bersih mengingat kedua hal tersebut sudah menjadi dambaan masyarakat sebagai pendukung kebutuhan sehari-hari , selain itu masyarakat juga mengharapkan adanya bantuan pinjaman modal yang lunak dari pemerintah agar dapat memulai usaha lain yang lebih menjanjikan untuk kesejahteraan. “Kami sangat mengharapkan pembangunan instalasi listrik dan sumber air bersih karena dapat membantu dalam melakukan pekerjaan kami, selain itu kami harap ada bantuan pinjaman modal usaha agar dapat melakukan usaha lain yang hasilnya lebih mensejahterahkan,” ungkapnya.(*)
0 Comments:
Post a Comment