Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 12 Mei 2009

Serapungan Meriahkan HUT ke-2 Empat Lawang

RIBUAN masyarakat Kabupaten Empat Lawang dan kabupaten tetangga membanjiri aliran sungai Musi Tebing Tinggi. Masyarakat memenuhi sungai Musi mengikuti lomba serapungan yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Kabupaten Empat Lawang. Peserta serapungan, tidak hanya berasal dari kabupaten tetangga dalam provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saja, tetapi juga turut ambil bagian masyarakat dari provinsi tetangga seperti Bengkulu dan Jambi.

Serapungan dilepas Bupati Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri (HBA) mulai start dari pinggiran pantai Musi, Desa Terusan Baru, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang. Tampak hadir Wakil Bupati H Sofyan Djamal (HSJ), Sekda HM Eduar Kohar (HEK) dan sejumlah pejabat penting di lingkungan Pemkab Empat Lawang.

Ribuan peserta serapungan dari dua kelas, masing-masing serapungan cepat dengan menggunakan bambu dan serapungan santai dengan menggunakan ban tampak menyusuri aliran sungai Musi, hingga finish di pulau Mas, Kelurahan Pasar Tebing Tinggi.

Peserta serapungan cepat diikuti 83 orang yang didominasi laki-laki. Hanya ada dua peserta perempuan yang mengikuti lomba serapungan cepat ini, masing-masing Eliza Rozaloman (39) yang mewakili Kecamatan Ulu Musi dan Dina Warga Pasar Ilir Tebing Tinggi yang mewakili Pol PP Empat Lawang serta Hendra, seorang bocah yang berumur 8 tahun warga Terusan Baru. Sedangkan peserta serapungan santai, diikuti oleh seluruh kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Peserta serapungan tersebut sangat antusias mengikuti acara yang menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Empat Lawang. Mereka tampak menikmati perjalanan mereka menuju garis finish di Pulau Mas Tebing Tinggi.

Tidak hanya lomba serapungan, untuk memeriahkan acara HUT ke-2 Empat Lawang, juga digelar lomba menangkap bebek yang diperebutkan oleh peserta di tengah sungai musi.

Bupati HBA dalam sambutannya mengatakan, melihat meriahnya lomba serapungan yang digelar, kedepan pihaknya akan mengagendakan acara tersebut sebagai acara tahunan. Tidak hanya itu, lomba serapungan juga akan dijadikan ikon Kabupaten Empat Lawang.

“Serapungan ini akan kita agendakan sebagai kegiatan tahunan, serta akan dijadikan ikon Empat Lawang,” ujar HBA,

Menurut HBA, serapungan merupakan salah satu budaya masyarakat Empat Lawang sejak zaman dahulu. Untuk itu, serapungan harus terus dilestarikan menjadi budaya khas di bumi Saling Keruani Sangi Kerawati ini.

“Sejak zaman Nenek Moyang kita dulu, serapungan sudah ada dan menjadi kebiasaan mereka dalam mengarungi sungai musi, mereka sudah sangat terbiasa dengan aktifitas mereka,” jelas HBA.

Awalnya sekitar tahun 1988, dahulunya Empat Lawang merupakan bagian dari kecamatan Kabupaten Lahat. ‘’Tahun 1988 serapungan di Tebing Tinggi mulai di kenal oleh masyarakat. Awalnya serapungan djadikan alat untuk menyeberangi sungai. Kemudian lama kelamaan dilombakan oleh masyarakat,” katanya.

Dengan bertambah semaraknya setiap tahun, lanjut bupati, maka dari itu serapungan ini akan dijadikan sebagai agenda nasional di Empat Lawang. Mulai dari rencana untuk membuat podium start di Desa Terusan Baru hingga finish dibawah jembatan musi di Tebing Tinggi. Podium itu sendiri, terang bupati, akan dianggarkan pada anggaran tahun 2010. “Serapungan dijadikan agenda nasional Empat Lawang,” ujarnya.

Selain dijadikan agenda nasional, serapungan di Empat Lawang juga akan diadakan satu tahun dua kali. Pelaksanaannya sendiri akan dilihat berdasarkan agenda tahunan di Empat Lawang. “Akan kita coba, serapungan ini akan diadakan dua kali dalam satu tahun,” tambahnya.

Kepada masyarakat Empat Lawang HBA menghimbau agar dapat terus melestarikan tradisi nenek moyang tersebut. Karena, menurutnya Serapung merupakan khas Empat Lawang.

Sementara itu, Ketua Panitia serapungan HUT ke II Empat Lawang Drs Sulaidi Syamsuddin mengatakan, pada serapungan kali ini diikuti 2 macam pertandingan serapungan. Pertama, serapungan cepat yang dikuti 82 orang. Terdiri dari 80 orang laki-laki, sedangkan 2 peserta perempuan. Kemudian serapungan santai diikuti lebih dari 7.000 ribu peserta. “Itu baru pesertanya saja, belum lagi masyarakat yang menonton,” tambahnya.

Sedangkan hadiah, lanjut Sulaidi, bupati Empat Lawang menyediakan 4 unit motor. Yang diberikan langsung dari bupati Empat Lawang 2 unit, sedangkan 2 unit lagi dari gubernur Sumsel. Belum lagi hadiah hiburan berupa televisi, kulkas, kipas angin, dispenser, blender, radio, dan masih banyak lagi.

Serapungan dalam rangka HUT ke-2 Empat Lawang start dari Desa Terusan Baru dan berakhir di bawah jembatan musi di Tebing Tinggi.

Empat unit sepeda motor dimenangkan Erwansyah warga PJKA Tebing Tinggi. Kemudian Apanda warga Padang Tepong Ulu Musi. Selanjutnya Saddam Husin warga Terusan Baru Tebing Tinggi, dan terakhir Suhaimi warga Kembahang Baru Tebing Tinggi.

Apanda warga Padang Tepong Ulu Musi sebagai pemenang motor mengatakan, dirinya sangat bahagia sekali mendapatkan sepeda motor. Karena kebetulan dirinya tidak ada motor selama ini. “Oi kak seneng nian aku, alhamdulillah pak bupati, semoga Empat Lawang EMASS-nya tercapai,” ujarnya yang tak menduga bila dirinya mendapatkan motor.(*)

1 Comment:

Unknown said...

Dear sanak,
Sebenarnya aku pengen banget mengenal lebih banyak empat lawang, sebagai tanah yang dalam sejarahnya pernah menjadi satu dengan tanah rejang.

Sayang sekali laporan dan berita beritanya minim photo, sehingga aku yang jauh semakin sulit mengenal lebih dekat.

Mungkin sanak sanak yang lain bisah lebih banyak mengirim photo photo ke admin blognya.

salam

Poto Anggota Komunitas L4L