Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 08 September 2009

Harga Tanah Naik Lebih 100 Persen

Sejak Dibukanya Jalan Poros

TEBING TINGGI – Sejak dibukanya akses jalan poros Tebing Tinggi-Pendopo, harga tanah di daerah ini mulai mengalami kenaikan. Tak tanggung-tanggung, bila sekitar dua bulan lalu kenaikan harga masih pada kisaran 60 persen, saat ini kenaikan sudah melebihi 100 persen.

Untuk satu hektar tanah yang berlokasi pada bagian depan sudah mencapai Rp200 juta lebih. Padahal, sebulan lalu harga tanah masih pada kisaran Rp100 juta per hektar. Sementara untuk tanah yang berlokasi pada bagian dalam harga tanah Rp100 juta perhektar. Dalam menjual lahan tanah, warga pemilik lahan umumnya menjual kavlingan dengan luas 20 x meter. Untuk kavlingan ini, harga yang dipatok pemilik tanah berkisar antara Rp5-10 juta.

Meskipun harga tanah melambung tinggi, namun minat masyarakat untuk memiliki tanah cukup tinggi. Terbukti, calon pembeli mulai berdatangan melakukan penawaran, bahkan ada yang sudah berani melakukan pengukuran walau belum tahu sang pemilik tanah. Calon pembeli yang datang berasal dari Kabupaten Lahat, Lubuklinggau, Musirawas, Pagaralam dan Palembang. Salah seorang pemilik lahan tanah, Dahlan, warga Tebing Tinggi, saat dibincangi Empat Lawang Expres mengakui adanya kenaikan harga tanah tersebut.

‘’Kita terpaksa menaikkan harga tanah, karena permintaan dari masyarakat cukup banyak,’’ ujar Dahlan, yang mengaku mempunyai lahan sekitar 2 ha lebih. Menurut Dahlan, sebelum dibukanya jalan poros tanahnya merupakan areal perkebunan karet. ‘’Dulu tanah ini saya beli Rp1.5 juta per hektar,’’ jelasnya.

Hal senada juga diakui Alpian. Pembukaan jalan poros membawa keberuntungan tersendiri bagi pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini. Puluhan hektar tanahnya kebetulan berada di sekitar lokasi. ‘’Saya belum ada rencana untuk menjual tanah, mungkin setelah jalan poros selesai baru akan saya jual,’’ katanya.

Alpian mengakui, setiap harinya banyak warga baik dari Empat Lawang maupun dari luar datang menawar tanahnya. ‘’Memang sudah banyak yang menawar, tapi tetap belum saya jual,’’ ujarnya. Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Empat Lawang, HM Eduar Kohar (HEK) saat dibincangi Empat Lawang Expres mengakui naiknya harga jual tanah tersebut.

“Sejumlah warga terutama calon pembeli, sudah melihat-lihat dan mengukur lokasi tanah sepanjang jalan tersebut. Tampaknya, permintaan lahan tanah di lokasi itu akan semakin meningkat,” ujarnya usai memantau lokasi pengerjaan jalan poros, Kamis (29/7) lalu.

Terkait meningkatnya permintaan lahan tanah, menurut Sekda HEK, merupakan hal yang wajar. Mengapa? Karena sepanjang lokasi ini memang sangat menjanjikan. Tetapi hendaknya para pembeli dapat lebih teliti dalam membeli, mengingat di lokasi tersebut tidak sedikit pemilik yang belum memiliki sertifikat resmi. “Pembangunan jalan poros merupakan jawaban permintaan masyarakat. Dengan adanya akses penghubung antar daerah di Empat Lawang ini, jangkauan masyarakat akan lebih mudah. Karena jarak tempuhnya hanya memakan waktu beberapa menit saja,” imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pengerjaan jalan yang sudah dimulai sejak beberapa pekan terakhir, saat ini sudah mencapai hampir 50 persen. Pada hari ke-20 kemarin, lokasi jalan yang sudah di buka mencapai 15 Km. Dengan demikian pembukaan jalan poros, diyakini akan memakan waktu kurang dari tiga bulan. “Pengerjaannya sudah mencapai 15 Km, pihak TNI yang mengerjakan sudah 3 kali pindah lokasi camp,’’ jelasnya, seraya menjelaskan setiap harinya sekitar 600 liter bahan bakar habis dipergunakan tiga alat berat.

Sejauh ini, pembukaan jalan pembukan akses perekonomian bumi Saling Keruani Sangi Kerawati ini belum memiliki kendala. Mengenai masalah tekhnis pengerjaan berjalan lancar, sedangkan untuk masalah pembebasan lahan sudah mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Hanya saja menyangkut masalah sampah atau limbah kayu sisa penggusuran memang masih menumpuk di pinggiran jalan. Dalam hal ini Pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penyelesaiannya.

“Keberhasilan program ini merupakan kebanggaan kita bersama pemerintah dan masyarakat Empat Lawang. Dengan demikian dalam pelaksanaannya harus mendapat dukungan positif dari pihak terkait dan masyarakat Empat Lawang,” jelasnya.(*)

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L