Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Kamis, 29 Oktober 2009

70 Ha Sawah Gagal Panen

Akibat Diserang Hama Tikus

PAIKER – Hama tikus semakin ganas menyerang tanaman padi warga di Desa Pagar Jati, Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang. Sedikitnya 70 hektar (ha) areal persawahan di daerah ini terpaksa gagal panen.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Empat Lawang Expres, tujuh hektar persawahan terserang hama dengan intensitas sedang, 10 hektar dengan intensitas ringan, 10 hektar dengan intensitas tertimbang, delapan hektar dengan intensitas berat serta 34 hektar persawahan terancam gagal panen.

Beberapa petani yang sempat dibincangi mengatakan, hama tikus yang menyerang persawahan mereka kali ini, lebih dahsyat dari sebelumnya. Beberapa hektar lahan persawahan milik petani, bahkan tidak bisa panen sama sekali karena habis akibat terserang hama tikus yang terjadi sejak dua bulan terakhir ini.

Jemaan, salah satu petani yang ada di Desa Pagar Jati, Kecamatan Paiker menuturkan, sekitar satu hektar tanaman padi di sawahnya tidak bisa panen sama sekali. Padahal, ia sudah merencanakan melakukan panen beberapa pekan kedepannya.“Apa mau dikata, padi saya tidak bisa panen karena habis terserang hama tikus,” ungkap Jemaan, meratapi nasibnya sambil memandang sawahnya yang gagal panen.

Menurut Jemaan, kejadian serupa juga pernah ia alami periode sebelumnya. Namun saat itu, ia masih bisa menikmati jerih payahnya meskipun hasilnya tidak sebanding dengan modal yang sudah ia keluarkan. “Tahun kemarin juga terserang hama tikus, tapi tidak sedahsyat kali ini dan saya masih bisa panen meskipun hasilnya sedikit,” ujarnya.

Hal serupa juga dialami Zainal, petani lainnya di Desa Pagar Jati, Kecamatan Paiker. Dari sekian banyak padi yang ia tanam, hanya bisa menghasilkan dua karung gabah kering. Padahal, jika tidak terserang hama tikus atau hama lainnya, ia bisa mendapatkan puluhan gabah kering dari sawah yang ia miliki.

“Saya mengalami kerugian jutaan rupiah, akibat tidak maksimalnya hasil panen yang saya dapatkan. Hal ini juga terjadi pada petani lainnya, yang mempunyai persawahan di Desa Pagar Jati,” tuturnya.

Jemaan dan Zainal merupakan contoh dari sebagian kecil petani yang meresahkan kehadiran hama tikus, khususnya di Desa Pagar Jati, Kecamatan Paiker. Lebih dari itu, puluhan petani yang ada di desa tersebut, juga mengalami hal serupa serta terancam gagal panen apabila hama tikus di areal persawahan mereka tidak segera diberantas.

Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Paiker, Darsono mengatakan, hama tikus yang terjadi kali ini memang lebih banyak dibandingkan dengan beberapa waktu sebelumnya. Pihaknya juga sudah melakukan survei ke lapangan dan memberikan sosialisasi kepada petani yang ada serta memberikan bantuan racun tikus sebanyak 30 Kg.

“Kita sudah melakukan survei, dan memberikan bantuan racun hama tikus sebanyak 30 Kg untuk petani. Mudah-mudahan, bisa mencegah meluasnya hama tikus di areal persawahan,” ujar Darsono.

Ditemui Empat Lawang Expres di areal persawahan yang terserang hama tikus, Darsono mengatakan, hama tikus merupakan salah satu hama yang sangat berbahaya bagi petani, khususnya untuk tanaman padi di persawahan. Namun, bukan berarti hama tersebut tidak bisa ditanggulangi. “Tikus itu selalu ada di setiap tanaman padi persawahan, namun keberadaannya yang terlalu banyak bisa membahayakan tanaman padi,” tambahnya.

Petani yang mengalami serangan hama tikus, lanjut Darsono, hendaknya bisa memberikan laporan ke UPTD Kecamatan. Dari laporan petani tersebut, pihaknya bisa melakukan survei dan memberikan sosialisasi serta bisa memberikan bantuan racun hama yang sedang mengganggu tanaman petani.

“Kita selalu siap memberikan bantuan kepada petani, jika ada laporan dari mereka terkait hama yang menyerang tanaman mereka. Selain itu, tim kita juga selalu melakukan survei ke lapangan, sesuai dengan jadwal dan kebutuhan yang ada,” pungkasnya.

Siap Berikan Bantuan

Menyikapi banyaknya keluhan petani yang menyatakan persawahan mereka terserang hama tikus, dan menyebabkan kerugian yang mencapai puluhan juta, mendapat tanggapan serius dari Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Empat Lawang.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan, Tirta Jaya J, melalui Kabid Pertanian Nanang Suratman mengatakan, fase tanam dan bunting merupakan fase yang paling diminati hama tikus. Sebab, pada fase tersebut batang padi menjadi manis dan menjadi sasaran empuk bagi tikus yang berada di areal persawahan.

“Setiap persawahan pasti ada tikusnya, namun volumenya selalu berbeda. Ada yang membahayakan bagi petani, ada juga yang tidak terlalu bahaya,” ujar Nanang, Kamis, (22//10) lalu di runga kerjanya.

Dikatakan berbahaya jelas Nanang, serangan hama tikus sudah merusak padi yang siap panen ataupun merusak tanaman padi yang sedang tumbuh. Namun, tidak semua lahan yang ada bisa dirusak hama tikus, bila adanya pemberantasan dengan menaburkan racun tikus di areal persawahan tersebut.

“Sebelum bulan puasa lalu, kita sudah memberikan bantuan racun tikus sebanyak 80 Kg melalui petugas UPTD untuk petani yang ada di Kecamatan Paiker. Areal tersebut sudah melakukan tanam padi, dan tidak ditemui lagi hama tikus seperti yang dilaporkan,” bebernya.

Dijelaskannya, pihaknya selalu siap memberikan bantuan berupa sosialisasi dan bantuan racun hama, bila adanya laporan dari lapangan. Laporan yang dimaksud, jelasnya harus melalui UPTD yang ada di kecamatan masing-masing daerah untuk selanjutnya diteruskan ke Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Empat Lawang.

“Setiap laporan, harus melalui UPTD di kecamatan masing-masing. Sebab, sebelum dilanjutkan ke Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan, pihak UPTD bisa melakukan survei ke lapangan terlebih dahulu terkait kebenaran laporan petani,” jelasnya.

Masih menurut Nanang, pihaknya juga mempunyai koordinator pengamat hama penyakit yang bertugas di wilayah Kabupaten Empat Lawang. Dari hasil survei yang dilakukan beberapa waktu lalu, tim survei tidak menemukan hama tikus yang bisa membahayakan tanaman persawahan petani.

“Dari pantauan tim survei, mereka tidak menemukan hama seperti yang dilaporkan. Namun, bila laporan tersebut benar adanya, kita sudah menyiapkan puluhan kilogram racun tikus untuk petani,” paparnya.

Nanang juga mengatakan, pihaknya sudah mempunyai stock racun tikus sebanyak 320 Kg dan 200 Kg racun belalang atau sejenisnya. Racun tersebut bida diberikan ke petani yang memerlukannya. Dengan catatan melalui UPTD kecamatan masing-masing, sebagai koordinator pembagiannya.

“Tidak menutup kemungkinan, serangan hama tikus ataupun hama serangga lainnya kembali terjadi di persawahan petani. Kita sudah menyiapkan ratusan kilogram racun hama tersebut, dan bisa diambil kapan saja melalui koordinator UPTD,” pungkasnya.(*)

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L