Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 13 Oktober 2009

Tembok Penahan Air Bayau Dibangun

LINTANG KANAN – Tembok penahan di sepanjang pinggiran sungai Air Bayau, Desa Muara Danau, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, mulai dibangun. Pembangunan tembok sepanjang 273 meter dan tinggi 2,5 meter tersebut, dimulai sejak pertengahan Agustus lalu.

Untuk mengawasi salah satu proyek yang menelan dana ratusan juta tersebut, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah mengutus salah seorang stafnya ke lokasi pengerjaan proyek. “Saya hanya ditugasi mengawasi pembangunan tembok penahan plus bronjong ini, selebihnya bukan tugas saya,” ungkap Edy, petugas PU Sumsel, Senin lalu.

Edy mengaku, pembangunan tembok tersebut merupakan salah satu proyek yang ada di Kabupaten Empat Lawang. Namun, untuk tembok pengaman dan bronjong yang ada di Desa Muara Danau, merupakan proyek dari Provinsi Sumsel. Untuk itu, selaku pegawai PU Sumsel, dirinya mendapatkan tugas untuk mengawasi pengerjaan proyek tersebut. “Sehubungan proyek ini milik Pemprov Sumsel, petugas PU Sumsel juga yang akan mengawasinya. Kebetulan, saya yang ditugaskan mengawasi proyek ini,” ujarnya.

Dijelaskannya, selaku pengawas terhadap proyek yang sedang dibangun tersebut, dirinya akan melakukan hal terbaik. Artinya, setiap saat akan dilakukan pengontrolan di lokasi pembangunan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap proyek yang bernilai ratusan juta, sangat riskan terjadinya penyelewengan terhadap mutu suatu bangunan.

“Setiap hari saya lakukan pengontrolan, supaya bangunan yang dihasilkan nantinya betul-betul baik dan bertahan lama,” jelasnya, seraya menambahkan, keselamatan pekerja dan masyarakat sekitar, juga menjadi perhatiannya. “Disini banyak anak-anak yang mandi dan bermain di sekitar lokasi pembangunan, mereka perlu diawasi dan bila perlu dilarang mendekati pekerja yang sedang bekerja,” tambahnya.

Pemandangan menarik, juga terjadi di sekitar lokasi. Beberapa warga Desa Muara Danau dan Desa Lubuk Tapang serta warga desa lainnya, memanfaatkan material yang ada di sekitar lokasi bangunan tersebut. Mereka bahkan seolah tak perduli terhadap aktifitas pekerja yang sedang membuat tembok pengaman dan bronjong di pinggir sungai Air Bayau, Kecamatan Lintang Kanan.

Beberapa warga yang memanfaatkan material tersebut, tampak berlomba-lomba mengambil material dengan berbagai peralatan. Mulai dari peralatan tradisional hingga menggunakan mobil truk untuk mengangkut material tersebut ke tempat mereka masing-masing.(*)

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L