Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Rabu, 25 November 2009

Gizi Buruk Juga Ada di Empat Lawang

Di tengah hingar bingarnya program EMASS nya bapak Bupati Kabupaten Empat Lawang, ternyata dibumi saling keruani sangi kerawati, yang kaya raya akan sumber alam, masih ada masyarakatnya yang "Menderita Gizi Buruk", sungguh Miris.......

TEBING TINGGI – Rendi bin Bachtiar (4) warga Desa Tanjung Makmur, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, sempat terbaring lemas di Puskesmas Tebing Tinggi. Bocah tersebut dibawa keluarganya ke Puskesmas Tebing Tinggi, karena kondisi badannya yang semakin buruk. Diduga, Rendi mengalami gizi buruk, sejak lima bulan terakhir. Kondisi badannya yang makin kurus, makin kelihatan setiap harinya.

Suryani (35), ibu kandung Rendi menuturkan, putra kesayangan tersebut mulai mengalami sakit-sakita sejak lima bulan terakhir. Berbagai usaha telah dilakukan untuk kesembuhan putranya, namun belum juga berhasil. Pengobatan yang dilakukan selama ini, lebih banyak terhadap dukun kampung atau pengobatan tradisional. Sebab, ketiadaan biaya membuat mereka belum memeriksakan kondisi anaknya di rumah sakit.

“Kalau berobat tradisional, sudah sering dilakukan dan belum ada hasilnya. Sementara mau ke Rumah Sakit (RS), kami tidak punya biaya,” ungkap Suryani, saat mendampingi anaknya di Puskesmas Tebing Tinggi, Jumat (6/11).Bocah malang tersebut, awalnya tinggal bersama neneknya di Desa Tanjung Makmur. Sementara orang tuanya bermalam di kebun, karena sedang menjaga buah durian yang ada di kebunnya. Melihat kondisi anaknya yang makin kurus, ibu Rendi mengajaknya ke kebun dan sempat makan beberapa biji buah durian.

Setelah makan durian tersebut, kondisi bocah tersebut makin parah dan langsung di larikan ke puskesmas Tebing Tinggi. “Saya kira Rendi hany demam biasa, hingga saya membiarkannya makan buah durian. Namun setelah di bawa ke Puskesmas Tebing Tinggi, anak saya di vonis menderita gizi buruk,” ujar Suryani.

Kini, Surayani dan anaknya masih bertahan di Puskesmas Tebing Tinggi untuk mendapatkan perawatan dari tim medis Puskesmas Tebing Tinggi. Niatnya untuk mengobati buah hatinya ke RS, terancam tidak terlaksana karena tidak adanya biaya.

“Sebenarnya kami mau berobat ke RS untuk kesembuhan anak saya, namun keluarga kami bukan keluarga yang mampu. Untuk makan sehari-hari saja kami kesulitan,” ujar Suryani dengan nada lirih.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Empat Lawang, Teguh Idrus, melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Syahrial Podril mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan pemberian obat-obatan terhadap pasien tersebut.

“Selain obat-obatan dan perawatan, kami juga memberikan makanan dan minuman yang bergizi untuk pasien tersebut. Bahkan, kami juga sudah memberikan rujukan, supaya pasien tersebut dibawa ke RSUD Musi Rawas, untuk mendapatkan perawatan lebih intensif,” ungkap Syahrial, Senin (9/11) lalu.(*)

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L