Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 01 Desember 2009

Pasar Modern Dibangun

PENDOPO – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang menjadikan Kecamatan Pendopo sebagai pusat perekonomian di Empat Lawang, bukanlah isapan jempol belaka. Buktinya, pemerintah sudah menyiapkan lokasi dan bangunan lapak sementara bagi pedagang yang akan dipindah sementara dari lokasi pasar yang akan dibangun sebagai pasar modern.

Sejak beberapa bulan lalu, pemerintah telah membangun kios sementara di Jalan Jati, Pendopo yang nantinya akan ditempati oleh para pedagang yang akan dipindah. Sedikitnya 120 lapak telah disediakan untuk menampung pedagang yang ada di kios pasar lama. Sementara bagi PKL ditempatkan di sekeliling bangunan pasar sementara yang sudah disiapkan.

Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pengelolaan Pasar, Sarkowi Thohir, pekan lalu mengatakan, penempatan kios pasar sementara memang belum dilakukan, lantaran pihak kontraktor yang mengerjakan pembangunan pasar sementara tersebut belum melakukan serahterima. ‘’Kalau serah terima sudah dilakukan dan pembangunannya sudah selesai, maka pedagang yang ada di pasar Pendopo akan segera dipindah ke Jalan Jati,’’ ungkapnya seraya menambahkan lokasi pasar sementara dibangun di atas lahan seluas 2 Ha.Menurut Syarkowi, setelah proses pemindahan para pedagang selesai dilakukan, maka pembangunan pasar moder yang diperkirakan menelan dana sebesar Rp17 M tersebut akan segera dilaksanakan. “Pembangunan pasar Pendopo akan dilakukan secara bertahap, Rp5 milyar diambil dari APBD Kabupaten. Selebihnya, pembangunan pasar modern pertama di Empat Lawang tersebut menggunakan dana APBD I,” ujarnya.

Sebagaimana pernah diberitakan sebelumnya, dibangunnya pasar modern ini merupakan salah satu program unggulan pasangan Bupati H Budi Antoni Aljufri (HBA) dan Wakil Bupati H Sofyan Djamal (HSJ). Dengan dibangunnya pasar modern, Kecamatan Pendopo akan dijadikan pusat kota ekonomi di Empat Lawang.

Pantauan Empat Lawang Expres, melihat jumlah lapak yang disediakan pemerintah di lokasi pasar sementara dikhawatirkan tidak dapat menampung seluruh pedagang yang ada sekarang. Dikhawatirkan, akan terjadi rebutan lapak antar sesama pedagang, jika tidak dikoordinir dengan baik dalam pembagiannya.

Siap Pindah

Rencana pemindahan sementara para pedagang ini, mendapat dukungan dari para pedagang. Sejumlah pedagang yang sempat dibincangi Empat Lawang Expres mengaku siap pindah ke pasar sementara.

“Kami siap dipindahkan ke pasar sementara, sembari menunggu pembangunan pasar modern di lokasi pasar lama,” ungkap Silawati (39), salah satu pedagang buah di pasar Pendopo.

Silawati merupakan satu dari sekian banyak pedagang, yang ada di pasar Pendopo yang menyatakan siap dipindahkan ke pasar sementara. Namun, mereka juga berharap, pasar sementara yang nantinya disiapkan untuk mereka bisa menampung semua pedagang yang ada tanpa terkecuali.

“Hendaknya semua pedagang yang ada ditampung di pasar sementara, supaya tidak ada kecemburuan sosial antar pedagang. Petugas terkait hendaknya tidak memilah-milah, dalam pembagian lapak bagi pedagang,” harapnya.

Hal senada juga diungkapkan Nita, pedagang lainnya di pasar Pendopo. Menurutnya, perpindahan sementara pasar Pendopo memang mempunyai resiko dan dampak bagi pedagang. Namun, mereka siap menghadapi semuanya, demi pembangunan pusat perekonomian di bumi Saling Keruani Sangi Kerawati.

“Perpindahan pasar selalu berdampak bagi pedagang yang ada, karena mereka harus beradaptasi lagi. Belum lagi masalah pelanggan yang ada, tentunya memerlukan waktu untuk kembali seperti semula. Namun, demi kemajuan bersama, kami juga siap mendukung program pemerintah menjadi Pendopo sebagai pusat perekonomian di Empat Lawang,” ujar Nita.(*)

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L