Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Rabu, 02 Desember 2009

Nilam, Bisnis yang Cukup Menjanjikan

POHON Nilam, mungkin masih terlalu asing bagi sebagian orang. Namun tidak bagi warga Kecamatan Pendopo, khususnya di Desa Nanjungan. Sejak tujuh tahun silam, beberapa warga di Desa Nanjungan Kecamatan Pendopo mulai menggeluti usaha pembuatan minyak wangi atau farfum dari nilan.

Meskipun proses menghasilkan minyak nilam terbilang rumit, namun bisnis yang satu cukup populer di Kecamatan Pendopo. Untuk mendapatkan satu liter minyak nilam, dibutuhkan waktu hingga delapan jam dan harus melalui proses penyulingan yang cukup rumit.

Tidak hanya itu, ketekunan dan kesabaran dari pengelolahnya, menjadi persyaratan tersendiri untuk mendapatkan minyak nilam yang baik dan bermutu. Sebab, proses penyulingan masih menggunakan peralatan tradisonal serta harus menjaga stabilitas nyala api.

“Butuh kesabaran tingkat tinggi, untuk mendapatkan hasil penyulingan nilam yang baik dan berkualitas,” ungkap Haris (35), salah satu pengusaha nilam di Kecamatan Pendopo, Sabtu lalu.Ditemui Empat Lawang Expres di lokasi penyulingan minyak nilam, Haris bercerita banyak tentang pengalamannya menjadikan pohon nilam menjadi minyak wangi untuk dijual ke pembeli yang selalu datang ke desanya.

Dalam satu kali penyulingan, Haris dan kawan-kawan membutuhkan waktu hingga delapan jam lebih. Sementara setiap kali penyulingan, mereka bisa memasukkan pohon nilam yang sudah dipotong kecil-kecil sebanyak 7 Kg. Dari bahan baku seberat 7 kg tersebut, mereka bisa mendapatkan 1 hingga 1,5 Kg minyak nilam. Sebelum dijual ke pembeli, mereka harus memisahkan minyak nilam dari campuran air yang menguap dari tempat penyulingan.

“Untuk mendapatkan minyak nilam, dilakukan penyulingan atau penguapan dari kukusan bahan baku pohon nilam. Hasilnya, masih bercampur dengan air dan harus dipisahkan terlebih dahulu sebelm dijual,” ujar pria yang mengaku sudah enam tahun menggeluti bisnis minyak nilam tersebut.

Selain mengelolah pohon nilam dari hasil perkebunannya sendiri, Haris juga melayani jasa dari petani yang akan melakukan penyulingan di tempatnya. Syaratnya, ia mendapatkan 10 persen dari hasil penjualan minyak nilam yang saat ini mencapai Rp275 ribu perliter.

“Jika ada petani yang ingin memakai jasa kami untuk penyulingan nilam, kami siap membantu dengan upah 10 persen dari hasil penjualan,” pungkasny.(*)

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L