EMPATLAWANG - Pembunuhan H Jumli bin Nawawi (70), warga Desa Tanjungraman, Kecamatan Pendopo, Jumat (4/12) disesalkan warga. Apalagi kasus penyerobotan lahan itu sejak 6 bulan lalu sedang diproses secara hukum oleh warga.
“Sudah dua hari ini saya tidak makan, karena memikirkan permasalahan ini. Lagipula pelaku masih warga yang sama, rumah sedekatan dan masih ada hubungan keluarga. Jadi saya bingung,” kata Muslim, Kades Tanjungraman saat di temui, Minggu (6/12).
Menurutnya, permasalahan yang telah lama ini memang dikeluhkan oleh masyarakatnya. Bukan hanya lahan almarhum Jumli yang dijualkan, tetapi sebagian besar tanah warga desa tersebut. “Saya takut, nantinya warga memanas sehingga terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” katanya.
Pasca pembunuhan H Jumli oleh anggota tim keamanan PT ELAP, situasi di Desa Tanjungraman masih tampak aman. Warga masih melakukan aktivitas seperti biasa, ada yang pergi ke kebun atau ke sawah. Hanya saja dari pembicaraan mereka masih menceritakan kejadian tersebut.
Ketua HKTI, Ir Fahruruzam yang juga sebagai anggota DPRD Empatlawang sangat menyesalkan kejadian itu, sebab pihak HKTI telah mengadukan permasalahan penyerobotan yang dilakukan oleh PT ELAP sejak 6 bulan yang lalu ke Pemkab Empatlawang dan penegak hukum, namun belum ada tanggapan.
Sumber : sripo
0 Comments:
Post a Comment