Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Senin, 28 Desember 2009

Petani Tinggalkan Sawah

EMPATLAWANG - Sekitar 100 hektare areal persawahan di Desa Nanjungan, Kecamatan Pendopo tidak digarap lagi. Kondisi itu disebabkan irigasi siring Jepang untuk pengairan tidak berfungsi lagi.

Pemantauan Sripo, Sabtu (27/12) areal persawahan yang dulunya lahan produktif itu, saat ini hanya berupa padang ilalang dan semak belukar. Tidak tampak lagi lahan tersebut sebagai lahan persawahan.

Padahal irigasi itu sudah beberapa kali dilakukan renovasi. Di kawasan itu debit air juga lumayan besar, sedangkan areal sawah berada lebih tinggi sekitar 30-50 cm dari dasar siring. Tidak tampak lagi petani menggarap areal persawahan tersebut, sehingga kondisi lahan itu sepi.

Senen (65), warga Desa Nanjungan mengatakan, memang irigasi tersebut sudah tak dimanfaatkan lagi oleh petani di desa tersebut. Bahkan dirinya mengaku, dahulunya pernah mengolah sawah di areal persawahan tersebut, namun sekarang ini tidak lagi bekerja, karena kondisinya tidak memungkinkan untuk bekerja berat, maklum sudah tua. “Tidak ada fungsinya irigasi tersebut, karena sawah sudah tak diolah lagi,” katanya.

Ia menambahkan tidak mengetahui secara pasti mengapa petani lain juga tidak lagi mengolah sawahnya mereka. Sehingga, areal persawahan menjadi telantar. “Kabarnya areal persawahan tersebut telah di jual,” kata Senen didampingi Tarmizi, warga lainnya.

sumber : sriwijaya post

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L