Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 16 Februari 2010

Berharap Ada Jembatan Gantung

MELUAPNYA beberapa air sungai di Empatlawang akibat hujan deras, menyebabkan para petani tidak bisa pergi ke ladang mereka. Jalan untuk menuju ladang harus menyeberangi sungai, sedangkan kondisi sungai sedang pasang dan deras.

Keadaan demikian menimpa petani di Desa Pasar Talang Padang, Kecamatan Talangpadang. Mereka tidak bisa melaksanakan aktivitas berladang, padahal tanah itulah sumber kehidupan

keluarga mereka. Mereka memilih untuk tidak pergi ke ladang apabila dipaksakan nantinya akan hanyut. Apalagi biasanya saat pergi atau pulang dari ladang membawa barang yang cukup berat, seperti kayu bakar ataupun barang lainnya.

Oleh karena itu, Hiya (52) berharap agar dibangunnya jembatan gantung untuk memperlancar perjalanan mereka menuju ke ladang. Sehingga meskipun, air sungai Kemaang yang biasanya dilalui warga kondisinya sedang pasang mereka masih tetap bisa pergi ke ladang.

Kami sudah lama mendambakan jembatan gantung di desa kami, sehingga kami masih bisa pergi ke kebun atau ke ladang, meskipun air sungai sedang pasang. Selama ini bila musim hujan, seringkali kami tidak bisa bekerja seperti biasanya,” kata Hiya.

Ia menceritakan, luas areal pertanian dan perkebunan di desa itu ribuan hektare. Apabila ke ladang, para petani harus menyeberangi sungai.

Ia memastikan akan banyak warga menggunakan jembatan gantung bila memang diwujudkan. “Selain untuk pergi ke ladang, jembatan gantung juga berfungsi menghubungkan desa kami dengan Desa Macangmanis, desa tetangga yang dipisahkan oleh Sungai Kemaang ini,” katanya.

Farida (46) juga berharap ada pembangunan di desa mereka, sehingga akan terasa ada kemajuan. Ia membenarkan jembatan memang diperlukan warga.

sumber : sriwijaya post

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L