EMPATLAWANG - Tembok penahan jembatan di Desa Lingge Kecamatan Pendopo Kabupaten Empatlawang, ambruk akibat hujan yang mengguyur wilayah tesebut. Runtuhan tembok penahan tersebut masuk ke Sungai Napal yang berada di bawah jembatan.
Sebelumnya penahan jembatan runtuh, warga sekitar telah mengkhawatirkan. Penahan jembatan itu posisinya telah nyaris ambruk akibat dihantam kendaraan beberapa waktu lalu.
Pemantauan Sripo, Minggu (14/3), puing-puing jembatan masuk ke dalam sungai. Bahkan sebagian tanah ikut longsor masuk ke sungai. Tidak kurang dari tujuh meter lokasi sudah longsor.
Kemungkinan longsor akan meluas sehingga dapat membayakan pengguna jalan yang melintasi jalan provinsi tersebut yang terbilang ramai.
Sementara itu pengaman jembatan juga telah ambrol bersama tembok pengaman, sehingga tampak pinggiran jalan itu jurang yang curam. Dikhawatirkan banyak kendaraan yang akan jatuh ke sungai karena memang wilayah tersebut rawan kecelakaan lalu lintas.
Saat jembatan itu masih ada pengaman, sudah banyak kendaraan yang nyungsep ke sungai. Apalagi sekarang tembok penahan dan jalan sudah longsor akan lebih berbahaya,” kata Alpian (30), warga setempat.
Pada badan jembatan sepanjang 10 meter itu kini hanya menyisakan sedikit lagi besi pengaman pada sisi kiri dan kanan jembatan. Posisi jembatan yang berada pada jalan yang bertikungan dan sempit, menyebabkan rawan kecelakaan.
Dengan kondisi jalan yang merupakan penghubung Kabupaten Lahat dengan Provinsi Bengkulu itu cukup ramai dilalui kendaraan, maka semakin membahayakan. Pengendara bisa terjatuh ke dalam sungai dengan ketinggian mencapai 10 meter yang di dasarnya banyak batuan besar.
Sudah banyak kendaraan umum, angkutan barang atau pribadi yang masuk ke kedalam sungai. Bahkan, pernah sebuah angkot yang semua penumpangnya guru terjatuh kedalam sungai, sehingga banyak penumpang mengalami luka parah,” ujar Alpian.
sumber : sriwijaya post
0 Comments:
Post a Comment