Hal ini bertolak belakang dengan kondisi di lapangan, di mana masih banyaknya gedung dan perumahan guru SD yang rusak, sarana dan prasana sekolaj belum lengkap. Bahkan di suatu desa belum ada sama sekali bangunan SD.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Empatlawang, Drs H Aminudin Bahar MM melalui Kabid TK/SD, Roaisyah Hidayah, SPd yang ditemui Sripo, Selasa (6/4) mengatakan, kelebihan anggaran DAK itu merupakan kesalahan dalam penghitungan saja. Bahkan, jumlah DAK sebesar Rp 12 miliar lebih itu justru masih kurang, apabila dialokasikan ke setiap sekolah di daerah ini. “Tidak mungkinlah lebih, sekarang ini kalau bisa DAK itu ditambah,” katanya.
Awalnya, dia membantah sempat ketidak akuratannya penghitungan penggunaan dana DAK 2010 itu, namun setelah dijelaskan adanya informasi kelebihan ini, Roaisyah mengakui, karena adanya kesalahan perhitungan. “Itu kesalahan penghitungan nominalnya saja. Ya, sayang kalau dikembalikan, karena kebutuhannya masih banyak,” imbuhnya.
Disebutkan, anggaran DAK Tahun 2010 ini akan dialokasikan untuk renovasi sekolah, pembangunan gedung sekolah baru. Rinciannya 60 persen untuk SD dan 40 persen untuk SMP. “Alokasinya bisa digunakan untuk rehab ruang kelas belajar (RKB) berat ataupun ringan, penyediaan peralatan laboratorium,” paparnya.
sumber : sriwijaya post
0 Comments:
Post a Comment