Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Senin, 05 April 2010

Wisata Niagara Tujuh Panggung Merana

EMPATLAWANG – Wisata air terjun (Niagara) Tujuh Panggung di Desa Tanjungalam, Kecamatan Lintangkanan, tinggal nama saja. Objek wisata yang disanjung-sanjung oleh Pemkab Empatlawang itu sampai sekarang masih sulit dikunjungi, objek wisata tersebut menjadi merana.

Kondisi air terjun itu bertingkat-tingkat. Sesuai dengan namanya ada tujuh tingkatan yang cukup tinggi, bahkan ada yang ketinggiannya lebih dari 20 meter. Kondisi hutan di perbukitan Suban Kijang membuat sejuk, kalaupun ada pengunjung yang datang tidak begitu mengecewakan dengan pesona alam itu.

Hanya saja akses jalan yang ke lokasi yang berjarak 5 Kilometer dari pusat desa atau sekitar 70 Kilometer dari Tebingtinggi, ibukota Empatlawang, sekitar 1 Kilometer bagus. Selebihnya jalan berlumpur dan sekitar 3 Kilometer jalan masih tanah alami dan lokasi perbukitan menjadi penghalang menuju kesana. Pemeliharaan jalan yang dananya dianggarkan Pemkab Empatlawang sebesar Rp 90 juta itu hanya sebatas tebas bayang atau pembersihan rumput disekitar jalan, sehingga terkesan uang tersebut habis namun tak ada hasilnya.

“Ya, kondisi sekarang rumputnya kembali tumbuh. Sedangkan pengunjung baik dari dalam dan luar kota masih kesulitan menuju kesana,” kata Kades Tanjungalam, John Kenedi.

Ia berharap agar pemerintah melakukan pengerasan jalan tersebut, karena selain akses menuju ke objek wisata, juga digunakan oleh penduduk desa tersebut dan desa sekitarnya menuju ke lahan persawahan dan perkebunan. Setidaknya ribuan hektare lahan pertanian ya diaksesnya melalui jalan tersebut.

Sekarang ini, jalan yang sudah dilakukan pengerasan sekitar 1 Kilometer dengan lebar sekitar 3 meter, bisa dilalui kendaraan roda empat. Namun setelah itu, kondisi jalan sudah berlumpur, bahkan 3 Kilometer mendekati lokasi kondisi jalan sudah sulit dilalui motor.

sumber : sriwijaya post

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L