Kondisi air terjun itu bertingkat-tingkat. Sesuai dengan namanya ada tujuh tingkatan yang cukup tinggi, bahkan ada yang ketinggiannya lebih dari 20 meter. Kondisi hutan di perbukitan Suban Kijang membuat sejuk, kalaupun ada pengunjung yang datang tidak begitu mengecewakan dengan pesona alam itu.
Hanya saja akses jalan yang ke lokasi yang berjarak 5 Kilometer dari pusat desa atau sekitar 70 Kilometer dari Tebingtinggi, ibukota Empatlawang, sekitar 1 Kilometer bagus. Selebihnya jalan berlumpur dan sekitar 3 Kilometer jalan masih tanah alami dan lokasi perbukitan menjadi penghalang menuju kesana. Pemeliharaan jalan yang dananya dianggarkan Pemkab Empatlawang sebesar Rp 90 juta itu hanya sebatas tebas bayang atau pembersihan rumput disekitar jalan, sehingga terkesan uang tersebut habis namun tak ada hasilnya.
“Ya, kondisi sekarang rumputnya kembali tumbuh. Sedangkan pengunjung baik dari dalam dan luar kota masih kesulitan menuju kesana,” kata Kades Tanjungalam, John Kenedi.
Ia berharap agar pemerintah melakukan pengerasan jalan tersebut, karena selain akses menuju ke objek wisata, juga digunakan oleh penduduk desa tersebut dan desa sekitarnya menuju ke lahan persawahan dan perkebunan. Setidaknya ribuan hektare lahan pertanian ya diaksesnya melalui jalan tersebut.
Sekarang ini, jalan yang sudah dilakukan pengerasan sekitar 1 Kilometer dengan lebar sekitar 3 meter, bisa dilalui kendaraan roda empat. Namun setelah itu, kondisi jalan sudah berlumpur, bahkan 3 Kilometer mendekati lokasi kondisi jalan sudah sulit dilalui motor.
sumber : sriwijaya post
0 Comments:
Post a Comment