Pengamatan Sripo, Jumat (23/4), tembok penahan irigasi sepanjang sekitar 100 meter dan tinggi sekitar 1 meter di sisi kiri dan kanan saluran pengairan persawahan desa, ambruk sekitar 10 meter.
Bagian tembok yang ambruk itu sudah masuk ke dalam saluran sehingga menghambat arus air. Padahal air yang mengalir untuk mengairi areal sawah yang luas.
Kades Lubuklayang, Tarwesi membenarkan ambruknya tembok tersebut, padahal baru selesai dikerjakan akhir 2009. Namun ia tidak mengetahui kapan terjadinya. “Memang sudah lama ambruknya,” katanya.
Kepala Dinas PU Empatlawang, H Ismail Hanafi, melalui Kabid Perairan Yan Faisal saat dikonfirmasi mengatakan, ia belum mendapat laporan adanya bangunan tembok irigasi di Desa Lubuklayang
yang ambruk. Namun Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dari Dinas PU Empatlawang akan melakukan pengecekan ke lapangan.
sumber : sriwijaya post
0 Comments:
Post a Comment