Itu ditambah dengan situasi bahwa perumahan di Kabupaten Empatlawang masih terbuat dari papan yang rawan terbakar. Apalagi susunan perumahan yang jaraknya sangat dekat, bahkan berdempetan. Kondisi ini pun mempermudah api menyambar ke rumah warga lainnya.
“Kita menghimbau warga agar setiap desanya membuat kolam penampungan air agar bisa digunakan pada saat pemadaman api. Dengan demikian, apabila armada Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) kehabisan bisa langsung mengambil air di kolam penampungan tersebut,” kata Sekda Empatlawang, Eduar Kohar, Selasa (27/4).
Ia menambahkan, rencana tersebut segera disosialisasikan kepada masyarakat melalui pemerintah kecamatan dan desa. “Pembuatan kolam nantinya dengan dana swadaya masyarakat sendiri, karena ini demi kepentingan masyarakat sendiri,” katanya.
Selain itu, armada PBK standby di tiga titik, yakni di Kecamatan Pendopo wilayah tugas pemadaman Kecamatan Pendopo dan Talangpadang. Selanjutnya di Kecamatan Muarapinang wilayah tugas pemadaman Kecamatan Muarapinang dan Lintangkanan, serta di Kecamatan Ulumusi untuk wilayah tugas pemadaman Kecamatan Ulumusi dan Pasma Air Keruh.
Nantinya, setiap titik akan standby 1 unit armada PBK, dengan demikian bila terjadi kebakaran penanggulangan cepat dilakukan. “Nantinya Camat yang akan menjadi koordinatornya,” jelas Eduar.
Kepala BPBD Empatlawang, Hasbullah HA membenarkan, program penempatan armada di tiga titik tersebut. Namun belum untuk pembuatan kolam di setiap desa. “Ya, nantinya kita akan menempatkan satu armada ke setiap titik setelah 2 unit mobil PBK yang kondisinya rusak sudah selesai diperbaiki,” katanya.
Penempatan armada disertai lengkap dengan personilnya. “Kita akan menempatkan mobil yang bagus di tiga titik itu, sedangkan 2 mobil yang sudah tua standby di ibukota,”
sumber : sriwijaya post
0 Comments:
Post a Comment