Pemantauan Sripo, Minggu (11/4), kerusakan mulai terlihat mulai dari kawasan pasar, sekitar kawasan Kantor Camat Muarapinang sampai ke beberapa desa di Kecamatan Lintangkanan, seperti Desa Muaradanau, Babatan, Lesung batu dan desa lainnya.
Kondisinya, lubang besar menyebar di badan jalan, bahkan nyaris memutuskan badan jalan. Pengendara terpaksa ekstra hati-hati saat melewatinya, karena bisa membuat kendaraan terjungkal atau menyebabkan tabrakan, karena kendaraan mencari jalan yang baik sampai mengambil lajur lain.
Menurut warga sekitar, kerusakan sudah bertahun-tahun dan kini semakin parah. Namun belum ada perhatian dari pemerintah karena sampai sekarang belum ada perbaikan. Warga mengeluhkan kondisi tersebut karena jalan itu akses utama mereka. Semua warga menggunakan jalan tersebut, mulai dari petani membawa hasil pertanian sampai pegawai menuju perkantoran.
“Kapanlah jalan ini diperbaiki, mengapa jalan lain rusak sedikit sudah diperbaiki. Sedangkan jalan ini sudah lama dan kerusakan semakin parah belum juga diperbaiki,” keluh Dadang, warga desa Muaradanau, Kecamatan Lintangkanan.
Ditambahkan, dengan kerusakan ini seringkali terjadi kecelakaan. “Kendaraan motor yang sering kali terjungkal di jalan ini,” katanya.
Sedangkan Merti, seorang ibu rumah tangga, menyatakan bahwa selain menyebabkan kecelakaan menurutnya, kondisi jalan menjadi berdebu bila cuaca panas dan debu masuk ke dalam rumah dan menempel di jemuran. Pada hari hujan jalan menjadi becek.
“Kami sangat mengharapkan adanya perbaikan jalan ini dari Pemerintah, karena sudah wajar ini dilakukan perbaikan,” katanya.
sumber : sriwijaya post
0 Comments:
Post a Comment