Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 20 April 2010

Sawah Terancam Terbengkalai

EMPATLAWANG -Puluhan ribu sawah dibeberapa desa dalam Kecamatan Pendopo Kabupaten Empatlawang terancam terbengkalai. Itu terkait dengan rencana rehabilitasi irigasi Sungai Siringanyar yang mengairi persawahan di Kecamatan Pendopo.

Informasi rencana itu diterima warga secara berbeda-beda. Ada yang menyebut pengeringan mulai bulan Mei 2010. Namun ada yang informasi yang mempersilahkan warga menanam lebih dahulu karena pengeringan diundurkan waktunya. Akibatnya petani ragu menggarap sawah mereka. Alasannya dikhawatirkan dilakukan pengeringan saluran irigasi.

Informasi mana yang benar? Kalau begini kami bingung akan mengelolah sawah atau belum,” kata Wastap, petani di Desa Beruge Tengah, Kecamatan Pendopo, Senin (19/4).
Menurutnya dengan perbedaan informasi ini, menyebabkan keraguan dan kekhawatiran petani. Ditakutkan, sawah sudah dioleh sedangkan air tidak mengalir. Atau mereka sudah bercocok tanam akan lebih parah lagi.

Hal senada diungkapkan Mardin, petani di Desa Gunung Meraksa Baru. Ia masih ragu bertanam palawija, karena informasi pengeringan sungai dimundurkan. “Kalau memang benar belum dilaksanakan saya akan bercocok tanam padi kembali. Ya, himbauan kepada petani harus jelas supaya tidak simpang siur,” katanya.

Dari informasi yang dihimpun, areal persawahan saat ini sebagian besar sudah selesai panen dan siap digarap untuk tanaman baru. Areal tersebut meliputi Desa Bayau, Gunung Meraksa Baru, Beruge Tengah, Pagaralam, serta kawasan Talangjawa Pasar Pendopo dengan luas areal persawahan mencapai ribuan hektare. Selain itu areal persawahan Desa Karangtanding, Kecamatan Lintangkanan juga terancam kekeringan.

sumber : sriwijaya post

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L