Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 18 Mei 2010

Irigasi Rusak, Sawah Terancam Kekeringan

Irigasi.jpg
SRIPO/WILIEM WK
SALAH seorang warga menunjukkan salah satu titik tembok penahan yang ambruk sehingga air banyak melimpah.
EMPATLAWANG - Pengairan persawahan di Desa Bandar Agung, Kecamatan Pendopo terganggu. Beberapa titik tembok penahan sudah ambruk dan menghambat aliran air serta melimpah ke kawasan lain. Sawah ditempat tersebut terancam kekurangan air.

Dari Pengamatan Senin (17/5), setidaknya ada tiga titik tembok penahan irigasi Sungai Air Kelampaian ambruk sepanjang lima meter. Bagian bangunan yang ambruk sudah berhamburan bagian rendah dan terseret air yang melimpah tersebut.

Menurut warga sekitar, ambruknya tembok penahan sudah lama, sekitar setahun ini. Padahal irigasi tersebut untuk pengaliran sawah di desa tersebut yang luasnya mencapai ratusan hektar. Saat ini rata-rata tanaman padi sudah berumur sebulan dan air sangat diperlukan, namun karena banyaknya tembok yang ambruk, air sedikit mengalir ke sawah dan harus berbagi-bagi.

“Saya tidak tahu pasti berapa lama irigasi tersebut ambruk, namun pastinya belum sampai setahun. Semasa itu, petani melakukan perbaikan seadanya dengan menggunakan kayu sehingga air tidak terlalu banyak melimpah,” kata Rat, salah seorang petani yang ditemui.

Hal senada dikatakan M Ali Syahdikin warga Desa Bandaragung. Menurutnya dengan banyaknya tembok yang ambruk tersebut, air tidak lancar mengalir keareal persawahan, bahkan ada sebagian yang telah mengalami kekeringan.

sumber : sriwijaya post

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L