Dari Pengamatan Senin (17/5), setidaknya ada tiga titik tembok penahan irigasi Sungai Air Kelampaian ambruk sepanjang lima meter. Bagian bangunan yang ambruk sudah berhamburan bagian rendah dan terseret air yang melimpah tersebut.
Menurut warga sekitar, ambruknya tembok penahan sudah lama, sekitar setahun ini. Padahal irigasi tersebut untuk pengaliran sawah di desa tersebut yang luasnya mencapai ratusan hektar. Saat ini rata-rata tanaman padi sudah berumur sebulan dan air sangat diperlukan, namun karena banyaknya tembok yang ambruk, air sedikit mengalir ke sawah dan harus berbagi-bagi.
“Saya tidak tahu pasti berapa lama irigasi tersebut ambruk, namun pastinya belum sampai setahun. Semasa itu, petani melakukan perbaikan seadanya dengan menggunakan kayu sehingga air tidak terlalu banyak melimpah,” kata Rat, salah seorang petani yang ditemui.
Hal senada dikatakan M Ali Syahdikin warga Desa Bandaragung. Menurutnya dengan banyaknya tembok yang ambruk tersebut, air tidak lancar mengalir keareal persawahan, bahkan ada sebagian yang telah mengalami kekeringan.
sumber : sriwijaya post
0 Comments:
Post a Comment