Pemantauan Sripo, Senin (10/5), penambangan yang masih manual itu menggunakan perahu yang tambatkan disekitar tiang jembatan Jalinteng Sumatera dan jembatan perlintasan kereta api yang posisinya berdekatan. Penambangan pun berlangsung rutin mengambil pasir atau material lainnya.
Sementara itu di daerah sekitar jembatan belum ada tanda larangan untuk mengeruk material, dimana sekitar 100 meter dari jembatan dilarang melakukan penambangan.
“Kami ni cuma ngambil material secara manual, jadi kami mencari pasir ataupun material lainnya dimana lokasi yang banyak materialnya. Ya, inilah mata pencaharian kami sehariannya, sehingga semakin banyak material yang kami dapat setiap harinya semakin banyak pula uang yang kami peroleh,” ujar Man, salah seorang penambang ketika ditemui.
Dikatakannya, penambang manual di Sungai Musi banyak. Mereka seakan berlomba mencari lokasi yang banyak materialnya. “Penambang sudah tak terhitung lagi, belum ditambah yang sudah menggunakan alat berat yang umumnya ingin mengambil material sebanyak mungkin. Jadi wajar hampir setiap sudut sungai banyak terlihat penambang,” katanya.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Empatlawang, Taswin mengatakan, pihaknya segera memberi himbauan kepada penambang melalui kades setempat agar tidak melakukan penambangan di daerah sekitar tiang jembatan. Patut disadari karena sangat membahayakan.
“Astaghfirullahal azim. Ini sangat berbahaya, sangat dilarang penambangan dilakukan disekitar jembatan. Nanti kita akan himbau dengan pendekatan kepada penambang melalui Kades setempat,” katanya.
sumber:sriwijaya post
0 Comments:
Post a Comment