Tuntutan itu disampaikan para Kades ketika mendatangi Kantor BPS Empatlawang. Kedatangan mereka sekitar pukul 15.00 dengan mengendarai motor dinas.
Para Kades menuntut honor mereka, karena hampir satu bulan setelah selesai pelaksanaan Sensus Penduduk (SP) 2010 yang berakhir 31 Mei, mereka belum juga menerima honor.
Selain itu mereka juga meminta agar honor bagi PCL, termasuk koordinator tim dan koordinator lapangan yang sebagian besar melibat masyarakat mereka, juga dibayar.
Harnain, Kades Sukajaya mengatakan, mereka mendatangi kantor BPS tidak ada tujuan lain kecuali hanya ingin mempertanyakan honor mereka.
“Kami datang ke sini sekedar mempertanyakan honor ketika bertugas pada Sensus Penduduk (SP) 2010 bulan Mei kemarin. Ya, sekarang sudah hampir satu bulan pekerjaan sudah kami selesaikan, tetapi belum juga menerima honor,” ujarnya.
Dikatakan, untuk seorang Kades, honor yang dijanjikan BPS sebagai petugas Sensus Penduduk 2010 sebesar Rp 400 ribu. Namun ada pembayaran pajak yang wajib dipenuhi oleh kades ketika menerima honor sebesar Rp 12 ribu. Jadi honor yang akan diterima sebesar Rp 338 ribu.
“Mengenai pembayaran pajak kami tidak keberatan, namun yang jelas honor harus tetap dibayar. Semestinya bila tugas sudah dilaksanakan langsung di bayar. Nyatanya, sudah bulan Juni akhir, pembayaran honor belum juga direalisasikan,” kata Harnain.
Menanggapi itu, Kepala BPS Empatlawang Aldianda Maisal membenarkan belum adanya pemberian honor tersebut, dikarenakan anggaran dari pemerintah pusat belum kunjung dicairkan.
Semua petugas belum dibayar dari tingkat kades petugas pencacah lapangan (PCL), termasuk koordinator tim, dan koordinator lapangan. Bahkan, untuk BPS seluruh Indonesia pun belum ada yang sudah cair.
sumber : sriwijaya post
0 Comments:
Post a Comment