Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 22 Juni 2010

Pembangunan RSU Daerah Tertunda Lagi

Penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Empatlawang terkendala masalah pembebasan.

Harga yang diminta pemilik lahan dan rumah warga yang berada di depan gedung RSUD tersebut terlalu mahal dan terkesan pemilik lahan mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Bupati Empatlawang H Budi Antoni Aljufri mengatakan, harga yang ditawarkan oleh warga mencapai Rp 400 juga per unit rumah ditambah dengan lahan.

Nilai itu dipandang jauh diatas nilai jual obyek pajak (NJOP). Padahal rumah warga itu adalah rumah tua dan bangunannya bukan permanen.

“Kalau mereka tidak menurunkan harga pembebasannya, kita akan alihkan saja pembangunan RSUD nantinya di lokasi lain. Kita akan cari lokasi yang lebih strategis lagi,” ujarnya.

Budi mengultimatum agar pembebasan sudah ada kejelasannya akhir tahun 2010. “Kita tidak memaksakan masyarakat, kalaupun memang tidak mau diganti rugi dengan harga yang wajar

maka kita bangun di lain saja. Nantinya gedung yang rencananya untuk RSUD, kita fungsikan sebagai Puskesmas Tebingtinggi,” ujarnya.

Menurutnya, pengalihan lebih efisien ketimbang harus membayar ganti rugi yang tinggi. Lahan tersebut awalnya hibah dari masyarakat, yakni seluas lebih kurang 3 hektare.

Hanya saja dibagian depan warga meminta ganti rugi terlalu tinggi, sedangkan apabila rumah tersebut tidak dirobohkan posisi bangunan RSUD dibagian belakang, sehingga tidak strategis dan juga tidak memenuhi izin dampak lingkungannya.

“Kita hitung saja, rata-rata sebuah rumah Rp 400 juta dan banyaknya 8 rumah jumlahnya sudah Rp 3 milyar lebih. Berarti sudah bisa dibangunkan gedung baru,” katanya.

Padahal, lanjut Bupati, dirinya sudah menargetkan pada tahun 2011 ini Empatlawang sudah memiliki RSUD, sehingga pengobatan tidak lagi dirujuk ke RSUD kota lainnya seperti selama ini. Bahkan, ada beberapa dokter spesialis yang siap bekerja di Empatlawang.

“Ini semua kan kepentingan masyarakat, mengapa masyarakat tidak mendukung program ini. Ya, kita tahu selama ini masyarakat banyak keluar Empatlawang untuk berobat, terutama untuk rujukan,” katanya.

sumber : sriwijaya post

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L