Selain meratakan rumah kediaman Ruslan (50) dan Sopian, enam unit rumah warga mengalami
rusak berat, dan empat rumah rusak ringan karena dirobohkan untuk memutus rembetan api.
Informasi yang dihimpun, api pertama kali terlihat mengepul dari rumah kediaman Ruslan (50) di bagian dapur. Dugaan sementara, api yang menyebabkan kebakaran itu karena arus pendek listrik. Saat itu keluarga Ruslan sebagian berada di depan rumah, karena hendak mengantar keluarganya pulang setelah membesuk Sulaiman yang sebelumnya sakit.
Api diketahui setelah membubung tinggi di rumah yang terbuat dari kayu itu. Kobaran api terus meluas dan menyambar rumah Sopian di sebelahnya. Warga berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air. Beberapa rumah di sekitar pun terpaksa dirobohkan untuk menghindari rembetan api. Sebagian pemilik rumah yang tidak jauh dengan kebakaran juga berusaha menyelamatkan harta benda mereka, termasuk puluhan karung kopi yang siap dijual.
Saat itu kami sedang berkumpul di halaman depan rumah, ingin menyetop mobil karena ada keluarga yang hendak pulang setelah membesuk saya sakit. Kami melihat api sudah besar pada bagian belakang rumah setelah mendengar teriakan kebakaran dari tetangga,” terang Ruslan.
Sementara itu, anak korban Yakub, Elin mengatakan, saat kejadian dia sedang menghadiri hajatan keluarga, sedangkan orangtuanya sedang berada di kebun, dan suaminya Sofyan juga sedang sibuk bekerja, sehingga rumah dalam kondisi kosong. Kobaran api baru bisa diatasi setelah dua mobil PBK dari Tebingtinggi dan satu unit PBK dari Kota Pagaralam tiba di lokasi.
0 Comments:
Post a Comment