Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Empat Lawang, Taswin, mengatakan, sedikitnya 12 perusahaan yang akan diberikan IUP, yakni delapan perusahaan untuk pengelolaan tambang batu bara dan empat untuk lokasi tambang emas. Untuk perusahaan yang akan mengelola batu bara diantaranya PT Ben Prima Coal, Eksa Nusa, Sarana Marindo, Nur Eka, Asia Emas, Lahat Pulau Pinang dan Bara Jaya.
Sedangkan untuk pertambangan emas yaitu, PT Lumbung Nesia, Bangka Plasma Selawang Segantang, Bangka Serumpun.
”12 Perusahaan tersebut saat ini masih dalam tahapan ekplorasi atau penyelidikan awal, karenanya untuk tahapan produksi masih sangat lama. Kemungkinan masih memakan waktu hingga dua atau tiga tahun kedepan, baru masuk tahapan produksi,” terang Taswin.
Diharapkan 12 perusahaan tersebut dapat memanfaatkan IUP yang sudah diberikan, karena jika tidak dilakukan akan merugikan perusahaan lain yang ingin investasi di Empat Lawang.
“Tahapan pertambangan Minerba di Empat Lawang masih memakan waktu yang tidak singkat, sebagai langkah awal saat ini semua perusahaan baru melakukan penyelidikan umum. Selanjutnya baru ketahapan ekplorasi jumlah dan kandungan batu bara, serta uji kelayakan dan Amdal.
Jadi diharapkan masyarakat dapat lebih bersabar, karena semua tahapan dilakukan tidak segampang yang dibayangkan. Setidaknya harus dengan kajian dan penelitian yang tepat, agar tidak memberikan dampak terhadap lingkungan disekitar pertambangan,” jelas Taswin.
Menurutnya, saat ini beberapa titik pertambangan sudah ditentukan. Diantaranya untuk pertambangan batubara ada di Desa Lingge, Ujung Alih dan Sugi Waras. Sedangkan untuk daerah yang berpotensi mengandung emas diantaranya di Pasemah Air Keruh, Pendopo dan Talang Padang.
“Diupayakan agar semua tahapan dapat berjalan dengan baik, tentunya agar dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Empat Lawang kedepan,” pungkas Taswin.
sumber : Linggau Post
0 Comments:
Post a Comment