Akibat angin kencang tersebut, hasil data sementara yang dikumpulkan dari petugas kecamatan puluhan rumah mengalami rusak berat dan ringan. Yakni, di Desa Babatan sebanyak 10 rumah, Desa Lesungbatu 6 buah rumah, Desa Rantaukasai 4 buah rumah, Tanjungalam 1 buah rumah. Angin kencang yang memutar itu juga mengakibatkan terganggunya jaringan listrik PLN sehingga suasana desa menjadi gelap, karena listrik padam.
Menurut salah seorang warga Desa Babatan, Rusiwan, yang ditemui Sripo di lokasi, beberapa warga yang menjadi korban untuk sementara ini, masih mengungsi ke rumah sanak saudara dan tetangga yang rumahnya tidak mengalami kerusakan.
“Kami berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri, padahal saat itu sedang menunggu waktunya berbuka puasa. Saat itu dengan seketika angin dan hujan yang sangat deras itu menyebabkan atap rumah berterbangan, bahkan sebagian rumah rusak,” ujar Rusiwan.
Pihak kecamatan pun terus melakukan pemantauan dan pendataan kerusakan yang dialami. Kondisi desa menjadi porak poranda. Karena puting beliung selain merusak rumah, juga mengakibatkan beberapa dahan pohon besar patah. “Untuk sekarang ini belum bisa dipastikan kerugian yang dialami, karena masih melakukan pendataan rumah yang mengalami rusak. Setidaknya dari jumlah rumah yang terdata sudah puluhan rumah yang mengalami rusak berat dan ringan,” ujar Camat Lintangkanan, Mgs A Nawawi.
sumber : sriwijaya post
0 Comments:
Post a Comment