Apalagi posisi jembatan itu berada pada jalan menikung, sehingga sangat membahayakan. “Kita kuatir kondisi jembatan ini semakin parah. Posisi jembatan berada pada jalur menikung ini pun rawan kecelakaan,” kata Haryadi (35) warga setempat.
Warga menilai renovasi jembatan itu dilakukan asal jadi saja, dan diduga tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB). Indikasinya pengaman jembatan hanya diperkuat dengan satu tiang. “Karena tiang itu patah maka pengaman jembatan terlepas, hingga kondisi jembatan itu
kembali tanpa pengaman. Padahak jalan penghubung Tebingtinggi-Ulumusi dan jalan alternatif menuju Provinsi Bengkulu itu selalu ramai dilintasi kendaraan,” terangnya.
sumber ; sriwijaya post
0 Comments:
Post a Comment