Hal tersebut terungkap dari laporan seorang warga yang mengobati saudaranya ke Puskesmas itu.
Saya kemarin membawa adik saya berobat, saat itu tidak ada dokter yang bertugas, hanya ada perawat. Itupun perawat yang mengobatinya penguasaan ilmunya kurang. Saat hendak menginfus saja sampai lima kali melakukan penyuntikan, karena tidak mendapat bagian tepat untuk memasang jarum infus,” kata Ali (28), warga Talangbanyu, Kecamatan Tebingtinggi, Selasa (21/12).
Bahkan sebelum diinfus, keluarga pasien sempat diminta membeli satu botol infus ke apotek, alasannya stok di Puskesmas habis terpakai. Akibatnya ia harus mengeluarkan biaya untuk pembelian inpus itu.
Saya sempat bertanya mengapa habis, kok bisa habis?, ya bagaimana kalau ada pasien yang darurat. Jelas, pelayanan disini tidak memperhatikan pasien yang tentunya harus diperhatian instansi terkait untuk menguba pola ini,” ujarnya.
Ia berharap masalah itu menjadi perhatian pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Empatlawang. Hal tersebut berdampak pada orang banyak yang memanfaatkan fasilitas umum tersebut.
Menanggapi itu, Kepala Puskesmas Tebingtinggi, dr Asnul Arifin tidak menampik kurangnya pemahaman tenaga perawat karena latar belakang pendidikan yang dimiliki. Ia juga membenarkan, tiga hari terakhir dokter tidak bertugas di Puskesmas karena sedang memeriksa Alkes yang baru masuk untuk RSU Empatlawang.
Memang yang bertugas beberapa hari ini hanya perawat. Jadi, tidak menutup kemungkinan kalau perawatannya masih dinilai kurang memuaskan,” katanya.
sumber ; sripo
0 Comments:
Post a Comment