Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Selasa, 15 Maret 2011

BBM Langka di Empat Lawang

Kurangnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) terus terjadi di Empatlawang. Keluhan kesulitan mendapatkan BBM semakin meluas. Efeknya, para sopir angkutan desa (angdes) merasa pendapatan mereka per hari semakin berkurang.

Dari pemantauan di lapangan, Senin (14/3), kelangkaan yang telah memasuki pekan kedua ini menyebabkan antrian panjang kendaraan bermotor.

Contohnya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Talangbanyu, Kecamatan Tebingtinggi, semakin banyak kendaraan yang antre.

Kondisi ini dikeluhkan beberapa sopir angdes yang ada di Empatlawang. Kesulitan mendapatkan BBM membuat mereka harus meluangkan waktu yang lebih lama untuk mengikuti antrean agar mendapatkan BBM. Akibatnya, jumlah penumpang yang bisa diangkut juga berkurang.

Seorang sopir Angdes Tebingtinggi-Pendopo, Yansah (31) yang ditemui mengatakan, biasanya dalam satu hari bisa mengantar penumpang dari Pendopo ke Tebingtinggi mencapai tiga kali putaran.

Namun akhir-akhir ini terjadi antrean pembelian bensin secara otomatis mempengaruhi omzetnya.
“Kita sudah antre berjam-jam untuk mendapatkan premium. Ya, kalau bukan karena antrean ini kita sudah bisa mencari penumpang,” katanya dengan suara memelas.

Hal senada dikatakan Indra. Oleh karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hasil menyopir, maka mereka harus menerima kondisi ini. Mereka pun harus rela antre berjam-jam, demi mendapatkan beberapa liter premium.

“Kalau tidak diisi mobil kita tidak jalan, kalau tidak jalan kita juga tidak mendapatkan hasil. Terpaksalah kita harus antre,” ujarnya.

sumber ; sripo

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L