Padahal kemacetan yang kian parah itu sudah dikeluhkan berkali-kali oleh pengguna jalan.
Diduga pihak-pihak tertentu memanfaatkan kemacetan itu untuk memungut uang saja. Sementara tindakan untuk mengurai kemacetan tak dilakukan.
Informasi yang dihimpun, Jumat (11/3) menyebutkan, beberapa petugas salah satu instansi Pemkab Empatlawang, seringkali menyetop kendaraan angkutan lalu dimintai sejumlah uang dengan dalih untuk ngemil.
Selain itu, beberapa oknum juga meminta uang setor kepada sopir angkutan barang toko yang bongkar muat di kawasan pasar. Jika sudah menyetor, mereka diizinkan membongkar muatan meski pada waktu yang dilarang sehingga memperparah kemacetan.
“Memang ada sebagian oknum yang sering minta uang, tetapi bukan perintah atasan, melainkan atas kehendak sendiri. Kalau ingin membuktikan, silahkan tongkrongi di TPR yang ada selain itu,
lokasi baru mereka yakni di kawasan Sungaipayang,” kata salah seorang anggota instansi tersebut yang meminta namanya tidak disebutkan.
Sedangkan Abdul, seorang sopir angkutan barang mengatakan, mereka menyetor sejumlah uang agar bisa bongkar muat di kawasan pasar. Oknum petugas menyebutnya uang itu adalah uang parkir, meskipun pada kenyataannya jumlahnya lebih dari uang parkir.
“Besarannya bervariasi, mulai dari Rp 5.000 hingga belasan ribu setiap harinya. Ya, kalau kami ambil amannya saja, yang penting bisa beraktivitas, hanya saja beberapa oknum meminta uang dengan nada kasar,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebersihan, Pertamananan dan Pengelolaan Pasar, Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Rudianto ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu penertiban pasar.
Alasannya, meski sudah dilakukan penertiban namun tidak menyediakan tempat, maka tak membuahkan hasil.
“Nantinya kita akan melakukan penertiban baik PKL dan kendaraan muatan barang dengan berkoordinasi dengan instasi terkait, seperti Pol PP, Kepolisian, Dishub dan lainnya. Ya, kita harus
sumber ; sripo
0 Comments:
Post a Comment