Hilangnya peralatan empat pintu irigasi yang berada di Desa Karang Tanding, Kecamatan Muarapinang, yakni Sungai Air Lintangkanan diketahui oleh warga karena aliran air mengecil. Hal ini sengaja dicuri, karena peralatan untuk menarik pintu air yang berupa behel besar berasal dari besi baja, begitu juga dengan pintu berupa plat itu mempunyai nilai harga serta cukup berat.
Pemantauan di lokasi, Minggu (27/3/2011), sedikitnya empat pintu irigasi di sungai Air Lintangkanan itu sudah rusak, sehingga tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, yakni untuk membuka tutup saluran air. Sebanyak tiga pintu air berukuran sekitar 1 x 1 meter yang diambil penariknya itu kondisinya tertutup, sehingga air tidak lagi mengalir. Sedangkan satu pintu sudah hilang sama sekali, sehingga air mengalir ke saluran itu dengan cukup deras. Dampak dari kerusakan pintu irigasi itu, sebagian besar persawahan dari saluran irigasi tersebut mulai kesulitan mendapatkan air, bahkan mulai tampak pengeringan.
Menurut beberapa warga, irigasi mereka itu tidak pernah kering, terkecuali ada kerusakan, seperti irigasi jebol dan sebagainnya. Oleh karena aliran kecil itu, warga mencari kerusakannya, yang hasilnya diketahui pintu air tersebut yang dibongkar oleh pencuri. Karena kerusakan itu mereka tidak bisa membuka pintu air tersebut, sehingga aliran air sampai sekarang terus kecil, bahkan sebagian persawahan mulai mengering.
“Kerusakan baru saja terjadi, namun dampaknya sudah mulai dirasakan oleh masyarakat, yakni sawah mulai mengering. Padahal masyarakat sangat membutuhkan air, karena itulah sumber untuk mengaliri sawah, dimana ada yang memelihara ikan, serta sekarang ini akan mulai musim pengolahan sawah, dimana sangat membutuhkan air yang banyak,” ujar Mulyadi, salah seorang warga.
sumber ; sripo
0 Comments:
Post a Comment