Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Kamis, 10 Maret 2011

Rambu Jalan Banyak Hilang

Rambu lalu lintas jalan antara Tebingtinggi-Pendopo banyak yang rusak. Selain dimakan usia ada beberapa rambu yang rusak akibat kelalaian manusia, bahkan diduga disengaja.

Dari Pantauan, Rabu (9/3), kerusakan rambu lalin banyak terlihat di sepanjang jalan provinsi Tebingtinggi-Pendopo.

Rambu lalu lintas itu berupa penunjuk arah atau kondisi jalan yang memungkinkan bisa membahayakan pengendara, seperti jalan yang menikung tajam, menurun, licin dan beberapa tanda peringatan lainnya.

Selain kerusakan, ada juga yang roboh karena tertabrak bahkan ada yang dengan sengaja dirusak hingga ada yang hilang dicuri.

Contohnya, rambu penunjuk arah persimpangan jalan Bengkulu dan Tebingtinggi di Desa Tanjungraya, Kecamatan Pendopo, selain plat hilang, tiang nyaris roboh.

Selain itu, rambu penunjuk arah persimpangan jalan ke arah Pendopo dan Ulumusi yang juga sebagai jalan alternatif menuju Bengkulu plat juga telah hilang, sehingga tidak terbaca lagi.

Kemudian beberapa rambu lalin peringatan seperti di kawasan Padangsurau yang kondisi jalannya banyak bertikungan tajam tanda peringatan tampaknya sengaja dihilangkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

“Apalagi kalau tiangnya berupa pipa yang bagus, sangat dicari, karena bagus dibuat peralatan untuk penggali tanah. Selain itu ada yang tidak disengaja, seperti tertabrak oleh kendaraan, sehingga rambunya roboh,” kata Mursihap (27), seorang pengendara.

Ditambahkan, Kerni (43), warga Desa Lampar Kecamatan Talangpadang, dengan kerusakan rambu Lalin, terutama penunjuk arah menyebabkan seringkali pengendara dari luar kota Empatlawang tersasar.

“Sering sekali pengendara sempat bertanya arah. Mereka tidak tahu arah tujuannya, karena rambu penunjuk arah sudah rusak dan tak bisa terbaca,” ujarnya.

sumber ; sripo

Poto Anggota Komunitas L4L