Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (P3LH), diduga direkayasa. Terbukti banyak temuan yang tidak sesuai fakta di lapangan dan menimbulkan masalah.
Warga setempat melaporkan dugaan rekayasa itu ke DPRD Empatlawang. Mereka minta masalah ini ditindaklanjuti karena warga yang menjadi korban dari rekayasa tersebut
“Kami bisa memastikan laporan dari tim banyak direkayasa, karena di lapangan masih banyak kita temui permasalahan. Untuk mengaburkan fakta di lapangan bahasa tulisannya diubah,” ujar Tarmizi (50), seorang perwakilan masyarakat.
Dikatakan, pembukaan lahan sawit berdampak buruk terhadap masyarakat dan lingkungan. Salah satunya adalah debit air berkurang, akibat irigasi siring Jepang di Desa Nanjungan yang sebelumnya untuk masyarakat namun dimanfaatkan untuk penyiraman sawit milik perusahaan.
“Kami selaku masyarakat tidak menerima hal ini, karena merugikan masyarakat banyak, setidaknya ratusan hektare sawah menjadi kekeringan,” katanya.
Menindaklanjuti laporan dari masyarakat tersebut, tim bakal turun ke lapangan dalam waktu dekat. Tim akan memastikan apakah dokumen amdal perusahaan perkebunan direkayasa atau tidak.
Kabid Analisis Dampak Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Daerah Empatlawang, Irtansi, Jumat (4/3) mengatakan, pihaknya akan kembali turun ke lapangan.
sumber ; sripo
0 Comments:
Post a Comment