Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Rabu, 13 April 2011

Empat Lawang Siaga Bencana

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empatlawang menyatakan siaga menghadapi bencana alam sebagai akibat letusan Gunung Api Dempo yang suatu saat bisa terjadi.

Tindakan siaga bencana tersebut merupakan langkah antisipasi yang diambil menyusul adanya ancaman gempa atau letusan gunung api. Menurut Bupati Empatlawang Budi Antoni Aljufri, Pemkab Empatlawang telah menyiapkan lokasi untuk menampung ratusan kepala keluarga (KK) yang tinggal di titik terdekat dari pusat Gunung Api Dempo yang berjarak radius 30 km.

Daerah rawan tersebut di antaranya Desa Sawah Kecamatan Lintang Kanan,Kecamatan Ulu Musi, dan Kecamatan Pendopo “Kita akan tetap berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (PBMG) Pagaralam sejauh mana ancaman bahaya Gunung Dempo yang bermuara ke sungai di Kabupaten Empatlawang.
Sebab, hal itu ditakutkan akan membuat pencemaran air yang dikonsumsi oleh masyarakat ketiga desa yang masuk ke zona berbahaya tersebut,” kata Bupati.

Sementara itu,Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Empatlawang Hasbullah mengatakan, sejauh ini kondisi Kabupaten Empatlawang masih dalam tahap aman dan jauh dari pusat gempa.
Kendati demikian, pihaknya selalu akan tetap berkoordinasi dahulu dengan BPBD Pagaralam, sejauh mana reaksi gunung tersebut dan seberapa jauh dampak negatif kekuatannya.

Selain berkoordinasi, pihaknya sudah jauh-jauh hari membentuk Satuan Reaksi Cepat (SRC) dan Tim Tagana sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi bencana, misalnya gempa bumi, banjir,kebakaran, angin puting beliung.
“Tim Satuan Reaksi Cepat dan Tagana telah siap 1 x 24 jam standby.Sebanyak 12 anggota setiap harinya telah kita tempatkan di tiga kecamatan yang masuk zona kawasan terdekat dengan Gunung Dempo,”urainya. Sementara itu, Sekda Kabupaten Empatlawang Anwar Yakup mengatakan,pihaknya akan menganggarkan dana siaga bencana, tapi besarannya belum bisa ditentukan.

Ribuan Ikan Mati Keracunan Belerang

Sementara itu,ribuan ekor ikan mati di aliran Sungai Kecamatan Pendopo dan Kecamatan Ulumusi, Kabupaten Empatlawang. Matinya ribuan ekor ikan tersebut sebagai dampak tumpahan lahar dingin mengandung air belerang dari Gunung Api Dempo.
Dari Pantauan kami, sungai yang merupakan jalur aliran lahar dingin Gunung Api Dempo masih terlihat kuning kecokelatan dan bau yang ditimbulkan dari uap belerang masih dapat dirasakan hingga radius 30 meter dari alur sungai.

Di aliran sungai yang terkena tumpah lahar dingin Gunung Dempo itu juga tidak ada lagi kehidupan, termasuk tumbuh- tumbuhan. “Bukan hanya ribuan ekor, bahkan ratusan kilogram ikan mati terkena tumpahan air belerang dari kawah Gunung Api Dempo yang mengalir di Sungai Ulu Musi dan Tanjung Raya, Kecamatan Pendopo Lintang,” kata Camat Muarapinang, Kabupaten Empatlawang, Muhammad Al Humaidi Saman.

Sementara itu, Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo Slamet mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui pasti mengenai kejadian yang menyebabkan ribuan ekor ikan mati tersebut. Bisa jadi tingginya curah hujan menyebabkan air kawah meluap, tapi bukan akibat letusan. Wakil Wali Kota Pagaralam Ida Fitriati mengatakan,diharapkan masyarakat tetap waspada dan tenang, meskipun sudah banyak isu akan terjadinya bencana besar. Semunya merupakan gejala alam, jadi tidak satu pun bisa mengetahuinya.

sumber ; sindo

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L