Selamat Datang

Tanggal 20 April 2007, daerah Lintang IV Lawang diresmikan sebagai Kabupaten yang ke 15 di Propinsi Sumatera Selatan, KABUPATEN EMPAT LAWANG sebutannya,yang meliputi 7 Kecamatan: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Ulumusi, Pasemah Air Keruh, Talang Padang dan Tebing Tinggi, melalui Media ini kami akan menampilkan Kabar dan perkembangan Kabupaten baru ini, baik dari sisi “Pembangunan, Seni Budaya, Pariwisata, Kebudayaan dan Sosial Politik” Media ini sebagai jembatan Silaturahmi Masyarakat Lintang IV Lawang yang ada di seluruh penjuru dunia, sebagai wujud kebersamaan membangun Kampung Halaman tercinta, kepada para pengunjung Blog ini kami persilakan anda mengutip/menyunting isi blog ini dan mohon dapat anda sebutkan sumbernya, yang tentunya kami berharap Suku Lintang IV Lawang dapat dikenal oleh masyarakat diseluruh dunia, untuk Masyarakat Empat Lawang yang Singgah disini saya undang anda untuk bergabung di KOMUNITAS/MILLIS Empat Lawang, silakan Klik alamat ini : http://groups.google.co.id/group/lintang-iv-lawang?hl=id Kritik dan saran kirim ke is.majid@gmail.com

AddThis

Bookmark and Share

Senin, 08 Agustus 2011

Ribuan Hektare Sawah Terancam Kekeringan

Sungai Air Keruh di Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empatlawang, kering. Akibatnya banyak warga setempat yang mengandalkan kebutuhan air dari sungai tersebut kesulitan.

Ribuan hektare sawah di Paiker terancam kekeringan dan tak bisa dikelola. Umumnya itu merupakan sawah yang letaknya jauh dari sungai.

Areal persawahan yang sudah mengalami kekeringan, yakni terutama di daerah yang jauh dengan sungai ini, karena air mengalir ke persawahan terdekat, seperti di Desa Muararungga, Muarasindang, Talangrandai, Kebanjati dan beberapa desa lainnya.

"Karena terjadinya pendangkalan sungai yang merupakan sumber pengairan persawahan di Kecamatan Paiker ini, areal sawah milik petani mulai mengalami kekeringan. Sebagian petani, terutama persawahannya yang jauh dengan sungai terpaksa tidak turun ke sawah untuk beraktivitas seperti biasa," ujar Burhan, seorang petani di Paiker.

Dikatakannya, para petani terpaksa tidak turun ke sawah untuk bekerja sampai areal mereka dialiri air, setidaknya hingga musim hujan. Padahal kecamatan yang merupakan sumber dan penyumbang beras terbesar ini dahulunya boleh dikatakan jarang sekali mengalami kekeringan seperti ini, meskipun kemarau panjang.

“Mungkin karena adanya kerusakan alam, sehingga debit air sungai terbesar di kecamatan ini jauh lebih berkurang. Sehingga air tidak bisa mencukupi kebutuhan penduduk kecamatan ini,” jelasnya.

Ia menambahkan, bukan hanya kegiatan persawahan yang terganggu bahkan  masyarakat yang kebutuhan nya untuk MCK pun  juga terganggu.
Pendangkalan sungai kali ini sungguh luar biasa, yang mana sungai sudah membbentuk gugusan-gugusan pula akibat kekeringan. Hal ini cukup melumpuhkan aktivitas warga terutama petani dan kebutuhan MCK, karena memang sungai ini sumber penghidupan masyarakat kecamatan ini.
 
sumber ; sripoku.com

0 Comments:

Poto Anggota Komunitas L4L