Ribuan hektare sawah di Paiker terancam kekeringan dan tak bisa dikelola. Umumnya itu merupakan sawah yang letaknya jauh dari sungai.
Areal persawahan yang sudah mengalami kekeringan, yakni terutama di daerah yang jauh dengan sungai ini, karena air mengalir ke persawahan terdekat, seperti di Desa Muararungga, Muarasindang, Talangrandai, Kebanjati dan beberapa desa lainnya.
"Karena terjadinya pendangkalan sungai yang merupakan sumber pengairan persawahan di Kecamatan Paiker ini, areal sawah milik petani mulai mengalami kekeringan. Sebagian petani, terutama persawahannya yang jauh dengan sungai terpaksa tidak turun ke sawah untuk beraktivitas seperti biasa," ujar Burhan, seorang petani di Paiker.
Dikatakannya, para petani terpaksa tidak turun ke sawah untuk bekerja sampai areal mereka dialiri air, setidaknya hingga musim hujan. Padahal kecamatan yang merupakan sumber dan penyumbang beras terbesar ini dahulunya boleh dikatakan jarang sekali mengalami kekeringan seperti ini, meskipun kemarau panjang.
“Mungkin karena adanya kerusakan alam, sehingga debit air sungai terbesar di kecamatan ini jauh lebih berkurang. Sehingga air tidak bisa mencukupi kebutuhan penduduk kecamatan ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, bukan hanya kegiatan persawahan yang terganggu bahkan masyarakat yang kebutuhan nya untuk MCK pun juga terganggu.
Pendangkalan sungai kali ini sungguh luar biasa, yang mana sungai sudah membbentuk gugusan-gugusan pula akibat kekeringan. Hal ini cukup melumpuhkan aktivitas warga terutama petani dan kebutuhan MCK, karena memang sungai ini sumber penghidupan masyarakat kecamatan ini.
0 Comments:
Post a Comment